Pedagang di Pasar Karangayu histeris saat berinteraksi dengan Ganjar
Kamis, 8 Maret 2018 15:02 WIB
"Pak Ganjaaar," kata Hikmah (35), pedagang ikan asin ketika mengetahui kedatangan Ganjar di Pasar Karangayu, Semarang, Kamis.
Bersama dengan para pedagang pasar yang lain, Hikmah langsung meninggalkan dagangannya dan menerobos puluhan orang yang mengerumuni Ganjar.
Begitu dekat, Hikmah langsung mencubit dua pipi Ganjar dengan kedua tangannya sambil histeris.
"Gemes Pak, semoga anak saya nanti ganteng, putih, `dhuwur` (tinggi), kayak Pak Ganjar," ujar Hikmah yang mengaku sedang ikut program hamil itu.
Warga Jalan Kenconowungu Tengah, Semarang Barat, itu mengaku sebagai penggemar berat Ganjar, apalagi kedatangan Ganjar di Pasar Karangayu didampingi istrinya Siti Atikoh.
Pedagang buah, Utami (30), mengungkapkan, jarang ada pejabat yang blusukan ke pasar naik sepeda.
"Pak Ganjar juga peduli dengan nasib pedagang, saya dan teman-teman ditanya kondisi pasarnya bagaimana, apakah dagangan laku atau tidak," katanya sambil merapikan dagangannya.
Kedatangan Ganjar beserta istrinya ke Pasar Karangayu itu membuat suasana pasar semakin riuh, para pedagang dan warga berebut salaman dan berswafoto.
Ganjar mengaku kebiasaannya datang langsung ke pasar-pasar tradisional itu untuk menjaring aspirasi langsung masyarakat serta melihat kondisi sebenarnya di lapangan.
Pasar Karangayu, menurut Ganjar, sudah selayaknya segera diperbaiki karena kondisinya yang kotor dan becek, terutama saat musim hujan.
"Sebagian pedagang tadi laporan minta pasar segera dibangun, saya akan sampaikan ke Pak Wali Kota Hendrar Prihadi karena kalau becek menjadi tidak nyaman," ujarnya.
Cagub yang berpasangan dengan Cawagub Taj Yasin Maimoen itu menegaskan, pasar tradisional harus dikelola secara modern, di antaranya dengan manajemen pasar, sistem kebersihan, saluran air dan pembuangan sampah, serta alur keluar masuk barang.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025