Pedagang Pasar Yaik keluhkan akses masuk relokasi
Selasa, 3 April 2018 20:45 WIB
"Saya sudah membangun lapak sejak Minggu (1/4). Namun, kalau akses jalannya begini bagaimana," kata Kurniawan, salah satu pedagang pasar Yaik Baru di Semarang, Selasa.
Diakuinya, keluhan para pedagang Pasar Yaik Baru yang direlokasi di Relokasi Sementara Pasar Johar II hampir sama, yakni akses jalan dan minimnya sarana transportasi menuju lokasi.
"Pedagang, ya, sama, keluhannya ada di akses jalan dan minimnya transportasi menuju ke sini. Kami berharap pemerintah tanggap mengatasi permasalahan ini," harapnya.
Bahkan, beberapa pedagang terpaksa memperbaiki sendiri akses jalan menuju lapaknya, seperti dilakukan Soleh yang mengaku harus mengeluarkan Rp1 juta untuk memperbaiki akses jalan.
"Ini baru saya beli pasir untuk memperbaiki jalan depan lapak. Kalau batako, sudah ada dari Dinas. Jadi, saya tinggal pasang," kata Soleh yang juga pedagang Pasar Yaik Baru Semarang.
Ditemui di sela mempersiapkan lapak barunya di Relokasi Sementara Pasar Johar II, ia mengatakan jika para pedagang sudah pindah tetapi akses jalan tidak diperbaiki akan menyulitkan pedagang.
Dengan akses jalan yang masih sulit dilalui, kata dia, tentunya pengunjung akan enggan untuk berbelanja sehingga dirinya terpaksa mengeluarkan uang sendiri untuk memperbaiki jalan di depan lapaknya.
"Kalau untuk lapak, saya sudah habis sekitar Rp10 juta. Yang penting, bisa digunakan untuk menyimpan dagangan dengan aman. Luasnya sekitar 4x10 meter persegi. Ya, pakai bahan bekas enggak apa-apa," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan aliran listrik di Pasar Yaik Baru akan diputus pada 12 April 2018, kemudian 14 April 2018 dilakukan lelang penghapusan aset.
Ia menjelaskan Dinas Perdagangan sudah menyediakan tempat relokasi bagi pedagang Pasar Yaik Baru Semarang, yakni Relokasi Sementara Pasar Johar II di kawasan MAJT Semarang.
"Pembangunan lapak sudah disepakati akan dilakukan swadaya oleh pedagang. Kami secara simultan akan melengkapi dan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang masih kurang," kata Fajar.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024