Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Banyumas siap bantu penjemputan TKW Parinah (VIDEO)

Senin, 9 April 2018 16:07 WIB
Image Print
Parsin menerima panggilan video dari ibundanya, Parinah yang saat ini telah berada di KBRI London, Inggris, dan akan dipulangkan ke Indonesia pada hari Selasa (10/4/2018). (Foto: Sumarwoto)
Banyumas (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Usaha Kecil Menengah setempat siap membantu keluarga Parinah (50) dalam proses penjemputan tenaga kerja wanita itu yang akan segera dipulangkan ke Tanah Air.

"Insya Allah Bu Parinah akan dipulangkan pada hari Selasa (10/4). Untuk kepastiannya, kami akan koordinasikan dengan pihak kedutaan," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans dan UKM Kabupaten Banyumas Agus Widodo di Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Agus mengatakan hal itu kepada wartawan saat mengunjungi rumah keluarga Parinah di Desa Petarangan RT 01 RW 10, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya baru mengetahui permasalahan yang dihadapi Parinah setelah putra kedua TKW tersebut, Parsin (33) datang ke kantor Disnakertrans dan UKM Kabupaten Banyumas dengan didampingi Kepala Desa Petarangan pada tanggal 18 Maret 2018.

"Bu Parinah diketahui selama 18 tahun tidak ada informasinya. Dia berangkat pada tahun 1999 namun sampai sekarang tidak bisa pulang putus komunikasi sejak 2004, sehingga sulit sekali untuk dicari," katanya.

Menurut dia, Parsin yang merupakan putra kedua Parinah telah berupaya untuk memulangkan ibundanya namun baru melapor ke Disnakertrans dan UKM Kabupaten Banyumas pada tanggal 18 Maret 2018.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Luar Negeri hingga akhirnya pada tanggal 5 April ada informasi jika Parinah akan segera dipulangkan.

Terkait dengan kendala dalam pemulangan Parinah, Agus mengatakan Parinah sebelumnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi namun pada tahun 2001 diajak majikannya pindah ke London, Inggris, hingga akhirnya keluarga kehilangan kontak dengan TKW itu,

"Keluarga kesulitan mencari dan TKW-nya sendiri tidak pernah memberi tahu domisili terakhir di mana. Namun akhirnya yang bersangkutan bisa menghubungi keluarga, dan keluarga selanjutnya menghubungi kami," katanya.

Disinggung mengenai perusahaan yang memberangkatkan Parinah sebagai TKW, dia mengatakan pihaknya masih berupaya melacaknya karena tidak terdata di sistem penempatan tenaga kerja Indonesia dan pihak keluarga pun tidak tahu yang bersangkutan berangkat melalui perusahaan mana.

Saat dikunjungi petugas Disnakertrans dan UKM Kabupaten Banyumas, Parsin secara kebetulan menerima panggilan video dari ibundanya sehingga mereka bisa saling menceritakan perkembangan terakhir.

Dalam panggilan video melalui jejaring sosial "Line" tersebut, Parinah mengatakan jika sekarang telah berada di KBRI London dan kondisinya sehat serta akan dipulangkan ke Tanah Air pada hari Selasa (10/4).

Seperti diwartakan, KBRI London bekerjasama dengan Met Police UK dan Met Police Brighton, Sussex, berhasil menyelamatkan TKW asal Banyumas bernama Parinah yang hilang kontak dengan keluarga selama 18 tahun setelah menerima berita resmi mengenai WNI bermasalah itu pada 1 Maret 2018.
 


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024