Logo Header Antaranews Jateng

KA Wijayakusuma Cilacap-Banyuwangi diminati penumpang

Jumat, 7 September 2018 17:33 WIB
Image Print
Kereta Api Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi pp. (Foto: Sumarwoto)
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kereta Api (KA) Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi pergi pulang yang dioperasikan sejak tanggal 1 September 2018 makin diminati penumpang, terlihat dari okupansi penumpang yang melampaui 100 persen, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Supriyanto.
     
"Berdasarkan data yang kami terima, okupansi penumpang KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi maupun Banyuwangi-Cilacap pada tanggal 1-6 September rata-rata di atas 100 persen," kata Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat sore.
     
Volume penumpang KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi pada hari Sabtu (1/9) sebanyak 616 orang atau 157 persen, Minggu (2/9) sebanyak 814 orang atau 207 persen, Senin (3/9) sebanyak 486 orang atau 123 persen, Selasa (4/9) sebanyak 416 orang atau 106 persen, Rabu (5/9) sebanyak 404 orang atau 103 persen, dan Kamis (6/9) sebanyak 566 orang atau 144 persen.
     
Sementara untuk volume penumpang KA Wijayakusuma relasi Banyuwangi-Cilacap pada hari Sabtu (1/9) sebanyak 819 orang atau 208 persen, Minggu (2/9) sebanyak 991 orang atau 252 persen, Senin (3/9) sebanyak 587 orang atau 150 persen, Selasa (4/9) sebanyak 489 orang atau 125 persen, Rabu (5/9) sebanyak 472 orang atau 120 persen, dan Kamis (6/9) sebanyak 689 orang atau 176 persen.
     
"Rangkaian KA Wijayakusuma terdiri atas empat kereta eksekutif yang berkapasitas 200 tempat duduk dan tiga kereta ekonomi premium yang berkapasitas 192 tempat duduk. Tingginya okupansi penumpang yang mencapai lebih dari 100 persen itu terjadi karena adanya penumpang yang naik dan turun di sejumlah stasiun seperti Yogyakarta, Solo, Madiun, Jombang, Surabaya, serta Jember," katanya.
     
Ia mengatakan hadirnya KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi pp menjadi salah satu pilihan moda transportasi massal bagi warga Cilacap dan sekitarnya yang hendak menuju Banyuwangi maupun sebaliknya untuk melakukan kegiatan bisnis, wisata, atau pendidikan di daerah tujuan maupun kota-kota yang dilalui kereta api tersebut.
     
KA Wijayakusuma yang mulai beroperasi pada tanggal 26 September 2017 semula hanya melayani relasi Cilacap-Yogyakarta-Solo dengan layanan kelas ekonomi premium.
     
Akan tetapi sejak tanggal 1 September 2018, rute layanan KA Wijayakusuma diperpanjang hingga Banyuwangi dengan membawa empat kereta eksekutif berkapasitas 200 tempat duduk dan tiga kereta ekonomi premium berkapasitas 192 tempat duduk.
     
KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi diberangkatkan dari Stasiun Cilacap pada pukul 14.10 WIB dan tiba di Stasiun Banyuwangi Baru pukul 07.02 WIB, sedangkan KA Wijayakusuma relasi Banyuwangi-Cilacap diberangkatkan dari Stasiun Banyuwangi Baru pada pukul 11.05 WIB dan tiba di Stasiun Cilacap pukul 04.42 WIB.
     
Selama bulan September 2018, PT KAI (Persero) memberikan tarif promo untuk KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi pp mulai dari Rp220.000 serta menyediakan tarif khusus go show yang tiketnya dapat dibeli dua jam sebelum keberangkatan.
     
Tarif khusus go show itu disediakan untuk relasi Cilacap-Yogyakarta pp sebesar Rp110.000 untuk kelas eksekutif dan Rp60.000 untuk kelas ekonomi premium, Cilacap-Solobalapan pp sebesar Rp120.000 untuk eksekutif dan ekonomi Rp70.000, Kutoarjo-Yogyakarta pp Rp45.000 untuk eksekutif dan Rp25.000 untuk ekonomi, serta Kutoarjo-Solobalapan pp Rp75.000 untuk eksekutif dan Rp45.000 untuk ekonomi.
     
Selain itu, Yogyakarta-Solobalapan pp sebesar Rp55.000 untuk eksekutif dan Rp40.000 untuk ekonomi, Kroya-Cilacap pp Rp30.000 untuk eksekutif dan Rp20.000 untuk ekonomi, Yogyakarta-Madiun pp Rp100.000 untuk eksekutif dan Rp70.000 untuk ekonomi, Madiun-Surabayagubeng pp Rp100.000 untuk eksekutif dan Rp70.000 untuk ekonomi, Surabayagubeng-Jember pp Rp100.000 untuk eksekutif dan Rp65.000 untuk ekonomi, serta Jember-Banyuwangi pp Rp65.000 untuk eksekutif dan Rp35.000 untuk ekonomi.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024