Logo Header Antaranews Jateng

Puncak panen, petani Sumbing berharap muncul srintil

Jumat, 14 September 2018 08:14 WIB
Image Print
Petani di kawasan lereng Gunung Sumbing, Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, menjemur tembakau. (Foto: Heru Suyitno)
Temanggung (Antaranews Jateng) - Kalangan petani di lerang Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berharap panen raya tembakau tahun ini muncul tembakau srintil yang memiliki kualitas terbaik dengan harga tinggi.

Petani Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir di Temanggung, Jumat, mengatakan melihat cuaca kering saat ini, itu bagus untuk tanaman tembakau dan mudah-mudahan muncul tembakau srintil.

"Kami berharap petikan akhir di masa panen tembakau kali ini bisa masuk grade G atau H yang merupakan tembakau srintil," katanya.

Ia menuturkan di daerahnya sudah 5 bulan tidak hujan, cuacanya lebih bagus dari tahun lalu maka kualitas tembakau bisa sampai grade G atau H.

Menurut dia tembakau srintil muncul terakhir di desanya tahun 2015 dengan harga satu kilogram mencapai ratusan ribu rupiah.

Petani yang lain Sutopo mengatakan melihat kondisi cuaca cenderung panas para petani optimistis jika nanti akan muncul tembakau jenis srintil.

"Mudah-mudahan sampai akhir panen nanti cuaca tetap mendukung sehingga kualitas panen tembakau semakin baik," katanya.  

Ia menuturkan puncak panen tembakau untuk menjadi kualitas terbaik di kawasan Sumbing adalah akhir September hingga Oktober.

Menurut dia dari perhitungan petani potensi muncul srintil di akhir September hingga bulan Oktober. Petani berharap srintil benar-benar muncul tahun ini untuk mengobati kegagalan panen dua tahun berturut-turut tahun 2016-2017. 

"Kami berharap sampai akhir Oktober nanti tidak ada hujan sehingga tembakau kualitas tinggi itu benar-benar muncul," katanya.

Ia menuturkan harga tembakau saat ini rata-rata Rp95.000 per kilogram, namun juga sudah ada yang lebih Rp110.000 per kilogram. 
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024