Sido Muncul ekspor perdana jamu ke Filipina
Kamis, 20 September 2018 18:59 WIB
"Ekspor perdana Tolak Angin ke Filipina ini adalah bukti keberhasilan obat herbal asli Indonesia diterima negara lain," kata Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat, di Kabupaten Semarang, Kamis.
Hal tersebut diungkapkannya saat seremonial pelepasan truk kontainer yang berisi produk jamu Sido Muncul yang akan diekspor di Pabrik Jamu Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Irwan menjelaskan ekspor tersebut tidak lepas dari kepatuhan perusahaan menaati aturan atau regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah, termasuk pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Ekspor ini sangat berarti. Kami berterima kasih pemerintah yang memberikan fasilitas kemudahan dalam regulasi. Kalau tidak memenuhi regulasi kan tidak mungkin bisa diekspor," katanya.
Di Filipina, ia berharap Tolak Angin Cair itu bisa terdistribusi secara merata ke pasar mainstream sehingga mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di negara tersebut.
"Kami berharap Tolak Angin Cair ini bisa masuk ke toko-toko obat, toko farmasi modern, dan berbagai outlet yang ada di sana. Jadi, bisa lebih dijangkau seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Untuk mempersiapkan produknya agar bisa diterima masyarakat internasional, kata dia, Sido Muncul selama sepuluh tahun ini telah menggandeng peneliti untuk mengawal produk jamu yang diproduksi.
Bahkan, Sido Muncul juga menggandeng Kris Aquino, artis sekaligus anak Presiden ke-11 Filipina Corazon Aquino untuk bintang iklan Tolak Angin Cair yang ditayangkan di televisi filipina.
"Kris Aquino memiliki citra baik dan dapat menjadi 'good influencer' bagi masyarakat di negaranya. Melalui Kris, kami berharap masyarakat Filipina semakin mudah mengenal Tolak Angin dan produk Sido Muncul lainnya," kata Irwan.
Sementara itu, Kepala BPOM Dr Penny Kusumastuti Lukito mengapresiasi Sido Muncul yang telah merambah pasar jamu di Filipina, setelah ekspor yang sudah dilakukan sebelumnya di Australia.
"Ini prestasi Sido Muncul. Prestasi ini tidak akan bisa diraih seperti sekarang apabila tidak terjadi kerja sama antara badan regulator, yakni BPOM dan pelaku usaha," katanya.
Diakuinya, selama ini Sido Muncul telah menaati mekanisme dan cara produksi obat tradisional yang baik dan terstandar internasional agar bisa diterima oleh pasar di luar negeri.
Pemerintah, kata Penny, melalui BPOM mendukung para pelaku usaha untuk terus bergerak dan berinovasi, termasuk Sido Muncul dengan produk jamunya dengan pendayagunaan laboratorium dan riset.
"Kebutuhan manusia untuk mengonsumsi bahan yang terbuat dari alam sekarang ini sangat tinggi. Kami akan memberikan pendampingan pada pelaku usaha untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk berdaya saing," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024