Logo Header Antaranews Jateng

Peringati Hari Habitat Dunia, sukarelawan bersihkan sungai

Rabu, 3 Oktober 2018 18:19 WIB
Image Print
Sejumlah sukarelawan saat melakukan kegiatan bersih-bersih sungai dalanm rangka mempoeringati Hari Habitat Dunia 2018, di Sungai Bantulan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Rabu. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (Antaranews Jateng) - Ratusan sukarelawan dari berbagai komunitas dan instansi melakukan bersih-bersih sungai dalam rangka Hari Habitat Dunia 2018, di Sungai Bantulan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Rabu.

Pada aksi bersih-bersih sungai yang didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) tersebut melibatkan sukarelawan Peduli Sungai, masyarakat, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri merupakan kegiatan serentak se-Indonesia dengan tema "Gerakan Nasional Revolusi Mental Aksi Bersih Serentak".  

Sukarelawan dengan beralatan seperti sabit, cangkul, dan juga melibatkan alat berat untuk membersihkan sampah, semak, serta tanah sedimen di sungai Desa Jembungan dan Dukuh, Kecamatan Banyudono.

Menurut Kepala BBWS Charisal Akdian Manu pihaknya mengerahkan sebuah alat berat atau begu untuk mengeruk endapan lumpur atau sedimen di sungai yang berhulu di Umbul Sungsang Pengging sudah cukup parah.

"Kegiatan ini, dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia 2018, yang digelar serentak se-Indonesia bertajuk Gerakan Nasional Revolusi Mental Aksi Bersih Serentak," kata Charisal Akdian Manu.  

Menurut Charisal Akdian Manu pihaknya mengapresiasi peran serta masyarakat dan para sukerelawan dalam kegiatan bersih-bersih sungai tersebut. Hal ini, sebagai upaya untuk mengajak masyarakat turut berperan aktif menjaga kebersihan sungai. 

"Sungai sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sumber irigasi pertanian," kata Charisal Akdian Manu.

Menurut dia, kegiatan bersih-bersih sungai tersebut, sekaligus untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir jika musim hujan tiba. Jika kondisi sungai bersih, maka arus air akan mengalis lancar, dan tidak sampai melua[ menjadi banjir.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat tetap menjaga kawasan resapan, dapat dilakukan dengan membuat biopori atau resapan air di pekarangan rumah masing- masing.

Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2025