Investor lirik budi daya ikan nila salin di Pati
Rabu, 7 November 2018 22:09 WIB
Menurut Wakil Bupati Saiful Arifin di Pati, Rabu, potensi budi daya ikan nila salin di Kabupaten Pati memang sangat besar.
Untuk itu, lanjut dia, para investor yang hadir ke Pati dipersilakan untuk melihat potensinya secara langsung.
"Sialakan mau berinvestasi di bagian mana, apakah di pembenihan, pakan atau budidayanya," ujarnya.
Kabupaten Pati, lanjut dia, memiliki garis pantai sepanjang 60 kilometer, namun tidak memiliki anugerah pantai pasir putih.
"Terlepas dari potensi yang dimiliki Pati cukup besar. Ada perikanan tambak, hingga tambak garam," ujarsnya.
Selain berkunjung ke kawasan budi daya ikan nila salin, para calon investor yang menghadiri Pati Business Forum yang diadakan di Hotel Safin Pati sejak tanggal 6-7 November 2018 juga diajak untuk melihat potensi-potensi lain di kawasan pesisir Kabupaten Pati.
Di antaranya, mengunjungi budi daya nila salin di Desa Jepat Lor, Kecamatan Tayu, lantaran penasaran dengan pemberitaan tentang nila salin khas Pati.
Kemudian mengunjungi kawasan usaha ikan pindang, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana, serta ke gudang garam di Desa Raci, Kecamatan Batangan.
Kunjungan ke sejumlah lokasi tersebut, merupakan tindak lanjut kegiatan Pati Business Forum yang diadakan di Hotel Safin Pati.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menobatkan Pati sebagai satu-satunya kawasan budi daya nila salin terbesar di Indonesia.
Komoditas nila salin merupakan jenis nila unggul yang sebelumnya telah melalui proses adaptasi dari semula salinitas 0 ppt (tawar) ke salinitas mencapai 20 ppt (payau).
Ikan nila salin pertumbuhannya lebih cepat dan harganya juga lebih baik dan cita rasa dagingnya lebih disukai konsumen, sehingga secara ekonomi ikan nila salin sangat menjanjikan.
Widayat, salah satu calon investor mengaku tertarik untuk melihat secara langsung potensi usaha bidang perikanan tambak di Kabupaten Pati.
"Saya akan mengkaji potensi keuntungan bisnis baik dari hulu sampai Hilir," ujarnya.
Di antaranya, mulai dari proses penyedian benih ikan nila salin, masuk kolam budi daya, sampai pada hasil panennya.
Nantinya, kata dia, ada semacam integrasi, mulai dari pemenuhan benih, pakan, budi daya, sampai produksinya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024