Logo Header Antaranews Jateng

Kaum perempuan diajak deteksi dini kanker payudara

Senin, 17 Desember 2018 10:06 WIB
Image Print
Narasumber menyampaikan materi dalam pelatihan untuk pelatih (training for trainer-ToT) Ibu Sadari (Periksa Payudara Sendidiri. (Foto: Dok. SL)
Kudus (Antaranews Jateng) - Sahabat Lestari bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) serta Millenial Goes Pink (MGP) menyelenggarakan pelatihan untuk pelatih (ToT- training for trainer) Ibu Sadari (Periksa Payudara Sendiri), Minggu.

Kegiatan yang berlangsung di Kudus itu bertujuan mengajak dan melatih peserta melakukan deteksi dini secara mandiri terhadap gejala kanker payudara dan sekaligus bisa melatih orang di lingkungan sekitarnya untuk melakukan Sadari.

Hal tersebut penting disadari karena mayoritas kanker payudara baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut sehingga tidak mudah disembuhkan.

Pemateri Dokter Herdina Sabrida dari Yayasan YKPI dalam presentasinya dibantu Padmi. Acara ini dihadiri lebih dari 138 peserta dari Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara.

Peserta yang hadir sebagian merupakan penderita dan penyintas kanker payudara serta masyarakat umum. Mereka terlihat antusias untuk mengikuti pelatihan ini, bahkan banyak dari generasi milenial yang ikut.

Selain pengetahuan mengenai Sadari, peserta juga diajak praktik dan memeragakan secara langsung gerakan Sadari yang dipandu oleh Padmi dari YKPI. 

Dokter Dina dalam pengarahannya menekankan pada peserta untuk selalu rutin melakukan Sadari setiap bulan dan menjalankan pola hidup yang sehat. 

Semua itu, menurut dia, akan memperkecil risiko terkena kanker payudara, bahkan jika ada yang terkena pun akan lebih mudah disembuhkan karena telah terdeteksi lebih awal.

Sahabat Lestari merupakan sebuah gerakan sosial yang diinisiasi dan dibina oleh Lestari Moerdijat yang juga dikenal sebagai calon anggota legislatif DPR RI Dapil 2 Jawa Tengah dari Partai NasDem . 

Ia merupakan sosok wanita yang aktif dalam mendukung kampanye penanggulangan kanker payudara. Mbak Rere, demikian ia biasa disapa, juga merupakan seorang penyintas kanker payudara.

Dalam pesannya yang dibacakan oleh Ikhwan Saefulloh sebagai koordinator Sahabat Lestari, Lestari Moerdijat menyampaikan harapannya agar pelatihan Sadari, peserta bisa menjadi kader Sadari dan mengajarkan hasil pelatihan gerakan Sadari kepada teman dan lingkungan sekitar untuk mewujutkan indonesia bebas kanker payudara.

Maria Ulfa, peserta dari Kudus sangat menyambut baik kegiatan ini. "Kegiatan Sadari ini penting bagi wanita. Karena kami sebenarnya sering was-was terkena kanker payudara, akan tetapi kurang mempunyai pengetahuan bagaimana menghadapi dan melakukan deteksi dini. Setelah pelatihan ini kami siap bekerja sama dengan Sahabat Lestari untuk melakukan Sadari di lingkungan kami," ujar Maria Ulfa.

Kegiatan SADARI direncanakan akan dilakukan secara berkala oleh Sahabat Lestari dengan jangkauan yang lebih luas agar lebih banyak penderita kanker payudara yang terdeteksi lebih dini sehingga diharapkan bisa mempermudah penyembuhan dan sekaligus memperpanjang harapan hidup penderita.

Kegiatan Sadari ditutup dengan ikrar untuk menjadi kader Sadari dan sekaligus peluncuran Ambulans 24 jam sebanyak tiga unit yang bisa dipakai oleh masyarakat umum di Demak, Kudus, dan Jepara. ***
 

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025