Jenazah paman Jokowi dimakamkan di Sukoharjo

Jumat, 4 Januari 2019 18:41 WIB

Jenazah paman Jokowi, Mulyono Herlambang, saat tiba di rumah duka Darmosari RT 02 RW VII Kecamatan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jumat. (Foro:Bambang Dwi Marwoto)

Sukoharjo, 4/1 (Antara) - Jenazah paman Presiden Joko Widodo (Jokowi), Mulyono Herlambang yang meninggal dunia di Arab Saudi, dimakamkan di tempat pemakaman umum Joyoboyo Larangan, Kecamatan Gayam Kabupaten Sukoharjo, Jumat petang.

Jenazah paman Jokowi yang meninggal di Arab Saudi, kemudian dibawa ke Tanah Air, dan tiba di rumah duka Darmosari RT 02 RW VII Kecamatan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, sekitar pukul 15.15 WIB,

Jenazah setibanya di rumah duka kemudian disholatkan, dan kemudian sejumlah sanak, saudara, kerabat, teman dan tetangga juga mengantarkan ke peristirahatan terakhir di tempat pemakaman umum Joyoboyo yang diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 16.00 WIB.

Pada acara pemakaman juga dihadiri ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi yang didampingi beberapa putrinya, dan kakak ipar Jokowi, Haryanto, juga ikut mengantarkan alrmahum ke tempat peritirahatan terakhir.

Almarhum Mulyono Herlambang, meninggalkan seorang istri, Hj Winnys Wiwiek H Handayani, dua putra, dan lima cucu.

Menurut ibunda Jokowi, Sujiatmi, almarhum Mulyono saat mneinggal dalam kondidi baik. Pak Jokowi tidak bisa hadir melayat karena sedang kunjungan kerja di Jatim.

"Pak Jokowi tidak bisa hadir melayat. Saya sudah pamitkan kepada keluarga almarhum," kata Sujiatmi.

Haryanto, salah satu kakak ipar Jokowi, mengatakan almarhum Mulyono semasa hidupnya sederhana dan bersahaja.

"Saya mengenal almarhum sekitar 1990 hingga beliau meninggalkan kita semuanya," kata Haryanto.

Beliau semasa hidupnya sangat memerhatikan keluarga termasuk dengan kakak kandungnya pak Noto Mihardjo atau orang tua Jokowi. Pak Noto putra nomor satu, dan almarhum putra nomor tiga dari lima saudara.

"Almarhum memang sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sendiri dari lima saudaranya. Almarhum ketemu Pak Jokowi, terakhir kali saat pernikahan Kahiyang," kata Haryanto.