Perindah hutan kota, tampilan Taman Gunung Tidar diperbarui
Jumat, 11 Januari 2019 08:23 WIB
Nanti kita isi dengan tanaman berwarna mencolok, ada yang merah, kuning, unguMagelang (Antaranews Jateng) - Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah memperbarui tampilan Taman Lereng Gunung Tidar di sisi timur guna memperindah hutan kota tersebut.
"Wajah di sana (Taman Lereng Gunung Tidar, red.) akan selalu berubah dan menarik, dinamis. Tanamannya kita ganti terus setiap semesteran, perawatan tanaman hias dan bunga pun rutin dilakukan," kata Kepala Disperpa Pemkot Magelang Eri Widyo Saptoko dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Ia menjelaskan pembangunan taman tematik itu awalnya untuk mewujudkan secara monumental atas capaian Piala Adipura Kencana bagi Kota Magelang, beberapa waktu lalu.
Pembangunan taman tematik itu, ujar dia, juga sebagai upaya mempercantik wajah sisi timur lereng Gunung Tidar yang menjadi ikon kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.
Ia menjelaskan konsep taman tersebut akan terus berubah, sedangkan saat ini fokus perubahan menyangkut pencahayaan agar tampilan pada malam hari menjadi lebih menarik.
Tampilan tematik taman didukung dengan pencahayaan pada malam hari, ucap dia, menjadi daya pikat masyarakat setempat dan mereka yang datang dari luar kota untuk berswafoto.
Pada tahun ini, pihaknya memperbarui vegetasi taman bunga, berupa penanaman sejumlah tanaman hias, seperti bayam merah, kerokot, dan tanaman lain berukuran kecil yang memiliki aneka warna mencolok.
"Nanti kita isi dengan tanaman berwarna mencolok, ada yang merah, kuning, ungu," kata dia.
Ia menjelaskan lokasi taman yang berada tempat dengan kontur miring, sedikit banyak berpengaruh terhadap jenis tanaman yang harus ditanam.
Panjang taman tersebut sekitar 400 meter, dengan petugas perawat taman dari Disperpa setempat berjumlah 10 orang.
Kondisi tanah yang miring untuk taman kota itu, membuat Disperpa Pemkot Magelang memikirkan solusi terbaik atas pembaruannya. Hal itu, lantaran kontur tanah yang miring juga berdampak terhadap kerawanan terjadinya longsor.
"Nanti ada sebagian yang kita pasangi rumput sintetis di tanah yang labil dan rawan longsor. Tapi di dalamnya tetap akan kita tata tanaman dan aksesoris dekoratif yang menarik," kata Eri.
Pemerintah Kota Magelang selama dua periode kepemimpinan Wali Kota Sigit Widyonindito hingga saat ini, mengembangkan ikon daerah setempat menjadi "Kota Sejuta Bunga". Di berbagai tempat dan ruang terbuka, pemkot setempat membangun aneka taman kota. (hms)
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024