Jaga inflasi 3,5 persen, BI Surakarta mantapkan 4 K
Selasa, 15 Januari 2019 15:47 WIB
"Terkait hal ini kami akan memantapkan 4 K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta sekaligus Wakil Ketua TPID Kota Surakarta Bandoe Widiarto usai Rapat Koordinasi TPID di Kantor BI Surakarta, Selasa.
Ia mengatakan beberapa faktor bisa menjadi penyumbang inflasi pada tahun ini, di antaranya cuaca yang berpotensi kemarau panjang, ketersediaan pasokan komoditas pokok, dan nilai tukar rupiah.
"Tetapi kalau untuk komoditas pokok ini kan pemerintah sudah menerapkan harga eceran tertinggi. Sedangkan dari sisi nilai tukar rupiah terus dikelola oleh pemerintah agar terkendali," katanya.
Melalui rapat tersebut, pihaknya sekaligus melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai kemungkinan kenaikan tarif, seperti PLN dan PDAM.
"Dari keduanya memastikan tidak ada kenaikan tarif pada tahun ini. Artinya ini positif bagi pengendalian inflasi," katanya.
Sementara itu, dari sisi distribusi Pemerintah Kota Surakarta tengah membangun infrastruktur berupa jembatan yang menghubungkan antara Solo Utara dengan Solo Selatan.
"Dari utara jembatan ada di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Sedangkan di sebelah selatan ada di Kecamatan Laweyan. Harapannya dengan adanya jembatan tersebut bisa makin melancarkan distribusi komoditas pokok masuk ke Kota Solo," kata Penjabat Sementara Sekda Kota Surakarta Untara.
Mengenai tarif rumah sakit yang juga memberikan kontribusi terhadap inflasi, dikatakannya, Pemerintah Kota Surakarta akan memberikan imbauan kepada manajemen rumah sakit yang ada di Kota Solo.
"Kami berupaya agar biaya rumah sakit tidak terlalu tinggi, apalagi nanti kan ada tambahan RSUD Semanggi dan RSUD Ngipang Surakarta," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024