Logo Header Antaranews Jateng

Puluhan rumah di Temanggung rusak diterjang angin ribut

Minggu, 24 Februari 2019 20:50 WIB
Image Print
Salah satu rumah di Dusun Purwosari, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, mengalami rusak berat setelah diterjang angin ribut. (Foto: Heru Suyitno)
     Temanggung (Antaranews Jateng) - Puluhan rumah di Desa Gondosuli, Bulu, Kabupaten Temanggung mengalami rusak ringan dan berat setelah diterjang angin ribut.

     Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, di Temanggung, Minggu mengatakan angin ribut menyapu puluhan rumah di Desa Gondosuli sekitar pukul 13.15 WIB.

     Berdasarkan data sementara, katanya sedikitnya terdapat 35 rumah yang mengalami kerusakan, tersebar di tiga dusun, yakni Pasuruhan, ‎Purwosari, dan Gondosuli. Tiga rumah rusak berat di Dusun Purwosari.

     Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung menerjunkan tim ke lapangan, dengan dibantu para sukarelawan.‎

     "Upaya yang kami lakukan adalah asesmen, kami hitung berapa rumah yang rusak dan kerugiannya, nanti akan diberikan bantuan untuk perbaikan," katanya.

     Menurut dia kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tiga rumah yang mengalami rusak berat diperkirakan masing-masing mengalami kerugian sekitar Rp25 juta. Sedangkan 32 rumah lainnya mengalami rusak ringan, nilai kerugian diperkirakan tidak sampai Rp10 juta.

     "Tak ada korban jiwa atau luka, hanya tadi satu mobil rusak berat, tertimpa atap garasi yang roboh," katanya.

     Salah satu rumah yang mengalami rusak berat adalah ‎milik Heryanto (35), warga Dusun Purowosari, Desa Gondosuli, atapnya hilang terbawa angin ribut. 

     "Kejadiannya cepat sekali, sekitar lima menit. Atap rumah saya sudah terbang semua dibawa angin. Bahkan satu tiang di teras juga turut roboh," katanya.

     Diceritakan, kala itu sekitar pukul 13.15 WIB, saat hujan turun, dia sedang menonton televisi bersama anak-anak dan istrinya di ruang keluarga. Tiba-tiba, ada angin kencang.

     "Atap rumah yang mayoritas terdiri atas seng beterbangan bersama sebagian kayu penyangganya dan tiang teras roboh. Akibat kejadian ini, untuk sementara kami harus mengungsi ke rumah saudara," katanya.

Pewarta :
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024