Logo Header Antaranews Jateng

Tujuh terduga teroris ditangkap di Jateng pernah ke Suriah

Rabu, 15 Mei 2019 21:01 WIB
Image Print
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (Dyah Dwi Astuti)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tujuh dari delapan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah pada Selasa (14/5) pernah ke Suriah dan sebagian di antaranya pernah bergabung dengan kelompok ISIS.

"Di antara sembilan pelaku terorisme yang sudah diamankan Densus 88, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris yang pernah ke Suriah adalah AH alias Memet (26) yang berangkat pada Januari 2015, A alias David (24) serta IH alias Iskandar (27) yang berangkat pada Oktober 2014 dan kembali ke Indonesia pada Agustus 2017.

Selanjutnya, AU alias Al (25) serta AS alias Tatang dan rekannya TT alias Darma (45) yang berangkat ke Suriah pada 2013.

Enam orang tersebut bergabung dengan kelompok ISIS di antaranya di bagian logistik yang bertugas melakukan survei dan mengambil dokumentasi pembagian logistik di Suriah.

Sementara terduga teroris AM alias Farel (26) pernah berangkat ke Suriah, tetapi tertangkap di Turki dan dideportasi kembali ke Indonesia. Percobaan keduanya berakhir sama, tertangkap sesampainya di Turki dan dideportase kembali ke Indonesia.

Sebelum berangkat ke Suriah, para terduga teroris mengikuti latihan fisik dan latihan menggunakan senjata replika.

Terduga teroris yang tidak memiliki pengalaman berangkat ke Suriah adalah JM alias Jundi alias Diam (26) yang ditangkap di Jepara, Jawa Tengah serta JP yang ditangkap di Madiun, Jawa Timur.

Diketahui keterlibatan JP dalam kelompok adalah sebagai koordinator pelatihan di Jawa Tengah dari 2016-2019.

"Jadi mereka sudah memiliki pengalaman, kemampuan dan tentunya memiliki militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap terdahulu, seperti yg ditangkap di Bekasi," tutur Dedi Prasetyo.

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024