Ini hari Jumat, jangan lupa minum kopi
Jumat, 27 September 2019 09:12 WIB
Slamet di Temanggung, Jumat, mengatakan budaya minum kopi di Temanggung sebenarnya sudah lama, namun akhir-akhir ini tergeser dengan kopi kemasan.
"Sekarang dengan munculnya para pengusaha kopi bubuk di Temanggung diharapkan imbauan itu dapat mengembalikan kopi Temanggung pada komunitas yang sesungguhnya," katanya.
Baca juga: Setiap Jumat jadi Hari Minum Kopi di Temanggung
Menurut dia surat edaran bupati mengimbau masyarakat untuk minum kopi, terutama pada hari Jumat itu menjadi solusi yang luar biasa bahwa harapan ke depannya kedai-kedai kopi, rumah makan, dan restoran menjadi satu kewajiban bahwa mereka harus menyediakan kopi Temanggung.
Menurut dia sekarang ini antara on farm dan of farm kopi Temanggung sudah berjalan linier, artinya ketika para petani bisa menghasilkan produksi kopi dengan kualitas bagus langsung ditangkap oleh para pengolah kopi sehingga para pengusaha kopi bubuk ini tidak kesulitan mencari kopi dengan kualitas yang memadai baik arabika maupun robusta.
Ia berharap selain kualitas produksi yang bagus, ke depan juga harus meningkatkan produktifitas.
Ia meminta para petani yang belum begitu paham cara budidaya kopi bisa menimba ilmu kepada mereka yang sudah pintar untuk peningkatan produksi kopi.
Selama ini ada pemahaman bahwa kopi robusta khususnya hanya bagus di lahan wilayah Kandangan, Gemawang, dan Candiroto, katanya hal ini harus mulai dikembangkan ke arah timur di daerah Kaloran, Kranggan, dan Pringsurat.
"Teknik budidaya yang mereka lakukan rata-rata masih rendah dibandingkan dengan petani di Kandangan, Gemawang, dan Candiroto. Peran dari dinas perlu dioptimalkan dalam rangka pendampingan kepada para petani kopi," katanya.
Ia berharap dengan surat edaran bupati itu, mudah-mudahan masyarakat juga antusias, yang paling penting semua rumah makan, restoran, dan warung harus menyediakan kopi Temanggung.
Baca juga: Asupan kopi ideal, cukup 2 gelas/hari tanpa gula
Baca juga: Ibu hamil boleh minum kopi asal tidak berlebihan
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024