Pelari peserta Borobudur Marathon diminta antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 11 November 2019 21:13 WIB
Menurut Panitia Penyelenggara Lukminto Wibowo, pihaknya mewanti-wanti kepada peserta untuk tetap menjaga stamina saat lari karena saat ini cuaca di Magelang sedang ekstrem.
''Dalam rapat panitia hari ini (Senin, red), kami fokus membahas soal cuaca yang ekstrem karena berdasarkan survei kami, cuaca di arena lomba pada kisaran 39 derajat celcius pada pukul 10.00 WIB. Kami tak tahu, apakah ini karena pengaruh Merapi atau tidak,'' katanya dalam siaran pers yang diterima hari Senin(11/11).
Dia berharap pada saat lomba nanti peserta bisa memperhitungkan kelembaban udara, kecepatan, dan arah angin agar bisa berlari secara optimal.
Dia memperkirakan meskipun start lomba full marathon pukul 05.00 WIB, tapi selesainya pukul 11.00 WIB.
Selain itu, kata dia, tentu saja peserta mampu menjaga tubuh sedemikian rupa. Para pelari, kata dia, harus tahu betul kondisi tubuhnya.
''Sekiranya tidak mampu, jangan memaksakan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Atur waktu kapan harus istirahat tidur sebelum berlomba. Panitia juga mengantisipasi cuaca, misalnya, dengan menambah water station,'' tambahnya.
Komunitas Lari
Dijelaskannya, selain diikuti pelari nasional, Borobudur Marathon 2019 juga mendapatkan atensi dari komunitas lari dari berbagai negara tetangga dan penjuru Nusantara.
Salah satu komunitas lari asal Malaysia Kyserun Krew bakal menurunkan pelarinya.
Selain itu Kemprat Runners (Bekasi), DNF Runners (Semarang), Palembang Runners, Banyumas Runners, Banteng Runners (Jakarta), Wander Running (Pekanbaru), dan Bosowa Runners (Makassar).
Sehari sebelum pelaksanaan Borobudur Marathon 2019 atau tanggal 16 November digelar friendship run, yaitu jalan santai atau lari ringan semata-mata ingin menikmati keindahan alam, kekayaan budaya, dan kuliner khas Magelang. ***
Pewarta : Zaenal
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024