Bank Syariah Mandiri dongkrak pengguna "mobile banking"
Jumat, 22 November 2019 20:07 WIB
Kenaikan ini didorong oleh pembiayaan sebesar Rp73,82 triliun atau naik 13 persen dan dana pihak ketiga yang naik 10 persen menjadi Rp90,49 triliunSolo (ANTARA) - Bank Syariah Mandiri (BSM) berupaya mendongkrak jumlah pengguna "mobile banking" dengan meluncurkan fitur Mandiri Syariah Mobile (MSM) Keyboard.
"Dengan adanya fitur ini, nasabah makin mudah melakukan transaksi di Mandiri Syariah Mobile tanpa harus menutup 'chatting' (percakapan) di 'handphone'-nya," kata Project Manajer Region Head BSM Kanwil V Semarang Iman Himawan Ridwan di Solo, Jumat.
Ia mengatakan jika nasabah sudah mengunduh aplikasi "mobile banking" melalui Playstore, secara otomatis logo BSM terdapat pada salah satu tombol percakapan.
Pihaknya berharap, dengan adanya kemudahan tersebut jumlah pengguna "mobile banking" BSM bisa meningkat hingga 100 persen.
"Memang indikasi kenaikan selalu terlihat, sebelumnya jumlah pengguna 'mobile banking' sebanyak 588.000 dengan jumlah transaksi mencapai 1.016.000 kali. Saat ini angka tersebut meningkat menjadi 973.000 pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 2.293.000 kali," katanya.
Baca juga: Potensial, Bank Syariah Mandiri fokus garap segmen retail
Meski demikian, angka tersebut masih relatif rendah jika dibandingkan dengan jumlah nasabah BSM secara nasional yang mencapai delapan juta orang.
"Harapan kami adalah jumlah nasabah bertambah, transaksi bertambah, dan jumlah nasabah yang datang ke kantor berkurang," katanya.
Terkait dengan capaian kinerja BSM, katanya, hingga triwulan III 2019 secara "year on year" (yoy) atau tahunan jumlah aset tumbuh 10,11 persen menjadi Rp102,7 triliun.
Pihaknya mengklaim BSM merupakan satu-satunya bank syariah di Indonesia yang memiliki aset di atas Rp100 triliun.
"Kenaikan ini didorong oleh pembiayaan sebesar Rp73,82 triliun atau naik 13 persen dan dana pihak ketiga yang naik 10 persen menjadi Rp90,49 triliun," katanya.
Untuk angka kredit macet, katanya, saat ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BSM mencatat jika tahun lalu angka kredit macet di angka 3,65 persen, saat ini secara "gross" turun menjadi 2,66 persen dan secara "nett" di angka 1,07 persen.
Baca juga: Terlibat Pembobolan Bank, Pegawai "Outsourcing" Bank Syariah Mandiri Dipecat
Baca juga: Bank Syariah Mandiri Tingkatkan Layanan Western Union
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024