Pemkab Pekalongan belajar Intelligence Room ke Situbondo
Minggu, 16 Februari 2020 20:04 WIB
“Lebih spesifik tujuan kami melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Situbondo adalah ingin belajar tentang intelligence room yang saya kira sudah bagus," kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat memimpin langsung kunjungan kerja ke Pemkab Situbondo Provinsi Jawa Timur, Sabtu (15/2).
Bupati Pekalongan didampingi istri dan beberapa Kepala OPD terkait diterima Bupati Situbondo Dadang Wigiarto didampingi istri, Sekda beserta para Asisten Sekda, para Staf Ahli Bupati dan beberapa Kepala OPD terkait.
Terkait Intelligence Room, Bupati Pekalongan menyampaikan saat ini pihaknya sedang menyusun tahap awal dan akan belajar ke Pembak Situbondo.
"Secara khusus Dinas Kominfo akan kami minta untuk belajar ke sini, karena intelligence room di Pemkab Situbondo ini cukup komprehensip, lengkap, dan datanya cukup update serta sudah luas menjangkau berbagai hal yang penting," katanya.
Baca juga: Asip ajak seluruh OPD tingkatkan inovasi
Asip Kholbihi mengaku banyak belajar dari Bupati Situbondo tentang tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance) .
"Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Situbondo beserta jajaran yang telah berkenan menerima kami dan rombongan dari Pemkab Pekalongan. Meskipun hari ini libur namun dengan sangat wellcome Bapak Bupati Dadang menerima kami sebagai sahabat untuk belajar bagaimana good corporate governance itu dijalankan dengan baik dan dampaknya sangat bagus untuk kesejahteraan masyarakat," kata Asip Kholbihi.
Pemkab Pekalongan, tambah Asip, rencananya juga akan melakukan kerja sama dengan Pemkab Situbondo di bidang pembatikan karena Kabupaten Pekalongan terkenal dengan produsen batik.
"Kami siap untuk melatih para pengrajin batik yang ada di Kabupaten Situbondo sekaligus memasok bahan bakunya supaya mendapat kain batik yang berkualitas dengan harga yang cukup bersaing dan bagaimana cara teknik membatik yang berkualitas," kata Asip.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menambahkan bahwa Intelligence Room adalah ruang pintar yang memiliki sembilan fungsi sekaligus di antaranya, analisis pengambilan keputusan, visualisasi demografi daerah, monitoring, dan evaluasi kinerja pemerintahan.
Ruangan tersebut, tambah Dadang juga berfungsi memantau pelayanan publik di setiap OPD, CCTV, "tracking information System" dan "video conference", pusat pengaduan masyarakat, dan pusat penyusunan strategi (war room).
Baca juga: 78 RTM di Kabupaten Pekalongan dapatkan sambungan listrik gratis
Dadang menjelaskan dengan adanya Intelligence Room ini, sekarang sudah tidak ada lagi batas-batas dan hambatan dalam mendapatkan informasi maupun dalam mengevaluasi kinerja dari masing-masing OPD, sehingga transparansi benar-benar terjaga.
"Dengan adanya `Intelligence Room` ini juga menjadi tanda bahwa kami telah siap bergabung dan bersaing di era digitalisasi dan globalisasi," imbuhnya.
Bupati Dadang menjelaskan, perwujudan "Intelligence Room" telah dilakukan sejak lama dan setiap OPD diminta melakukan perubahan manajemen birokrasi dan pelayanan publik dari manual menjadi digital yang bertujuan pelayanan bagi masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
"Utamanya terkait pelayanan di perizinan, jika sebelumnya perizinan butuh waktu tiga hari kini hanya perlu waktu satu jam saja," jelas Dadang.
Menurut dia, ada beberapa OPD yang saling berintegrasi dalam beberapa kewenangan yang sama dan salah satunya dalam perencanaan keuangan yang dilakukan oleh Bappeda dan BPPKAD melalui aplikasi Sirka (sistem informasi perencanaan dan keuangan daerah).
Intelligence Room di Situbondo berisi layar besar dengan sistem informasi terpadu yang terintegrasi dengan OPD yang berisi 225 aplikasi dengan rincian 125 layanan, 50 laman pelayanan dan 45 aplikasi lainnya.
Pewarta : KSM
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024