Logo Header Antaranews Jateng

Suporter Newcastle marah karena minimnya pengembalian uang tiket

Kamis, 4 Juni 2020 07:17 WIB
Image Print
Foto ilustrasi: Pesepak bola Newcastle United Isaac Hayden (tengah) melakukan selebrasi disaksikan rekannya Federico Fernandez dan Matt Ritchie sementara penjaga gawang Chelsea Kepa Arrizabalaga (kanan) terlihat kecewa usai gawangnya bobol pada saat pertandingan akan berakhir dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris, di Stadion St James' Park, Newcastle, Inggris, Sabtu (18/1/2020). Newcastle United berhasil menumbangkan Chelsea 1-0 di masa injury time saat babak kedua akan berakhir lewat gol yang diciptatkan Isaac Hayden. ANTARA FOTO/Reuters-Lee Smith/hp.

Jakarta (ANTARA) - Kelompok penggemar The Newcastle United Supporters Trust (NUST) menuding klub telah melakukan "kelalaian saat bertugas" kepada para penggemar, karena tidak memberikan uang pengembalian untuk pertandingan-pertandingan yang ditangguhkan dan terus menjual tiket musiman.

Beberapa klub Liga Inggris telah memberi komitmen untuk mengembalikan uang pembelian tiket-tiket musiman pertandingan-pertandingan musim 2019/2020 yang akan dilanjutkan tanpa kehadiran penonton.

Newcastle dalam waktu dekat kemungkinan akan berada di bawah kepemilikan baru yang dipimpin konsorsium Arab Saudi, yang transaksi sebesar 300 juta pound mereka masih menunggu persetujuan operator Liga Inggris.

Baca juga: Akuisisi Newcastle disoroti Amnesty International

Bagaimanapun, NUST mengatakan mereka tidak melihat ada alasan kuat bagi pemilik saat ini Mike Ashley untuk menahan pengembalian uang tiket.

"Kami memahami bahwa klub sedang berada dalam situasi kompleks terkait prospek penjualan klub oleh pemilik saat ini," kata NUST dalam surat yang dikirim kepada direktur pelaksana Lee Charnley seperti dikutip AFP, Rabu.

"Hal itu tidak memberi hak untuk melalaikan tugas kepada para pendukung Anda," tambahnya.

Baca juga: Newcastle klub Liga Premier pertama yang rumahkan stafnya

Surat itu meminta pengembalian uang pemilik tiket musiman untuk setiap pertandingan kandang dan tandang yang dimainkan tanpa penonton, dan pemberhentian penjualan tiket untuk musim 2020/2021 sampai terdapat kepastian jalannya kompetisi.

Kepemilikan Ashley di Newcastle selama 13 tahun dinodai dengan sejumlah perselisihan dengan penggemar.

Ia telah dua kali melihat timnya terdegradasi dari Liga Inggris di tengah kritik minimnya investasi di atas lapangan.

Pada pekan lalu, Newcastle mengumumkan mereka mendapatkan keuntungan sebesar 35 juta pound dari musim 2018/2019.

Baca juga: Liga Premier Inggris kembali digelar mulai 17 Juni
Baca juga: Newcastle resmi lamar Philippe Coutinho

 

 



Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024