MAJT kembali buka Convention Hall, diskon 50 persen
Senin, 17 Agustus 2020 17:19 WIB
Masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut untuk penyelenggaraan acara diberi diskon harga sewa gedung hingga 50 persen, demikian keterangan tertulis dari MAJT yang diterima di Semarang, Senin.
Untuk menindaklanjutinya, PP MAJT mengajukan izin pengaktifan kembali Convention Hall MAJT kepada instansi terkait, di antaranya kepada Gugus Tugas Satgas COVID-19 Jawa Tengah termasuk kepada Kapolda Jateng.
"Pertimbangan dibukanya kembali Convention Hall yang ditutup sejak Maret 2020 karena COVID-19, setelah diberlakukan pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru (AKB), yang berarti secara perlahan semua aktivitas di masyarakat harus ikut pula bergerak menuju era normal yang sesungguhnya," kata Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, saat membuka istighotsah dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, yang diselenggarakan PP MAJT, Senin (17/8).
Istighotsah yang dipimpin Pengasuh Ponpes Addainuriyah, Sendangguwo, Semarang KH Dzikron Abdullah diikuti segenap pengurus dan karyawan-karyawati MAJT, diawali sambutan Ketua PP MAJT Noor Achmad menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta tepat pukul 10.00, dan dilanjutkan istighotsah.
Menurut Noor Achmad, COVID-19 kini harus dijadikan bagian dari kehidupan, menuju kehidupan normal dengan protokol kesehatan ketat.
"Sebab kita semua belum tahu kapan akan berakhir, bahkan dimungkinkan masih akan lama sehingga menghadapi COVID-19 ini kita jangan paranoid. COVID-19 itu tentara-tentara Allah yang diturunkan ke Bumi untuk misi penguatan keimanan," katanya.
“Nantinya akan terseleksi di mata Allah mana yang mukmin sejati dan yang kuat imannya dengan yang tidak. Akan terseleksi siapa yang selalu kuat imannya yang selalu ingat kepada Allah dalam keadaan apa pun. Selalu khouf dan roja,” tegasnya.
Pemikiran ini, lanjutnya, mulai diterapkan PP MAJT dengan membuka semua fasilitas umumnya sebagai destinasi wisata termasuk Convention Hall akibat kondisi keuangan makin menipis.
Sejak awal COVID-19 hingga kini keuangan MAJT terus menipis karena tanpa pendapatan. Biasanya per bulan pendapatan di atas Rp1 miliar dengan pengeluaran untuk operasional berkisar Rp 600 juta.
Meskipun sejak awal pandemi sudah diberlakukan efisiensi atau penghematan di semua lini, katanya, keuangan akan menyusut cepat karena belum ada pemasukan kecuali infak Jumat yang jumlahnya relatif kecil.
"Tenaga parkir dan separuh tenaga kebersihan juga ditangani karyawan sendiri hingga menghemat pengeluaran yang lumayan. Bila tidak ada gerakan yang menghasilkan dana maka dikhawatirkan di akhir tahun 2020 akan sulit untuk memprediksi kondisi MAJT yang berusaha tidak mem-PHK karyawan sebanyak 150 orang,” katanya.
Noor Achmad menyambut positif kebijakan pemerintah yang prorakyat selama COVID-19. Termasuk di antaranya akan membantu dana Rp600 ribu bagi pekerja yang penghasilannya di bawah Rp5 juta.
Ketua PP MAJT ini berharap paling lambat awal tahun 2021 pemerintah mampu mengembalikan situasi yang benar-benar normal bagi masyarakat untuk beraktivitas.
"Bila kebijakannya masih ngambang seperti saat ini, antara lockdown dan tidak lockdown, maka masyarakat akan semakin guncang karena krisis ekonomi akan makin parah," kata Noor Achmad.
Acara istighotsah dilakukan dengan protokoler kesehatan COVID-19 secara ketat. Pada akhir acara, Pengurus PP MAJT Drs H Istajib AS menyerahkan mushaf Al-Quran tulisan tangan ukuran jumbo kepada Ketua PP MAJT Noor Achmad.
Mushaf yang dimiliki Istadjib merupakan tulisan KH Masrur, Rembang, yang dibuat pada 1957-1962.
Noor Achmad menyampaikan terima kasih atas sumbangan ini, selanjutnya akan dimasukkan ke Museum Perkembangan Islam Nusantara sebagai koleksi museum tersebut. ***
Pewarta : Zaenal
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024