PKS Jateng gelar lomba baca kitab kuning

DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah bersama Faksi PKS DPRD provinsi setempat menggelar lomba membaca kitab kuning yang diikuti 100 orang peserta secara daring di Semarang, Minggu, sebagai salah satu upaya menjaga tradisi di kalangan santri sekaligus peringatan Hari Santri.

Ketua DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi santri dan pesantren berupa membaca kitab kuning harus tetap ada walaupun di masa pandemi COVID-19.

"Jika biasanya (lomba baca Kitab Kuning, red) dilakukan secara offline, sekarang dilakukan secara online untuk menjaga jarak dan mencegah meluasnya penyebaran COVID-19," katanya.

Menurut dia, semua pihak harus tetap bersemangat dalam menjaga tradisi santri meskipun masih dalam masa pandemi.

Ia menyebut antusiasme masyarakat Jateng pada lomba baca kitab kuning kali ini cukup tinggi.

"Alhamdulillah masyarakat Jateng terbilang cukup antusias dalam mengikuti lomba ini. Hal ini dibuktikan dengan peserta yang mendaftar mencapai 100 orang yang tersebar dari berbagai daerah di Jateng," ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana Lomba Baca Kitab Kuning, Nurhadi Susilo, menjelaskan bahwa lomba ini digelar melalui layanan konferensi jarak jauh yang tahap pembukaan dan babak final ditayangkan dalam laman Youtube PKS Jawa Tengah.

Lomba baca Kitab Kuning dibagi dalam kategori putra dan kategori putri yang tiap peserta membaca Kitab Kuning di hadapan satu juri sesuai undian di tempat, kemudian dipilih tiga peserta terbaik yang nantinya akan maju pada sesi kedua.

"Sesi kedua adalah sesi dimana tiga peserta akan diminta untuk membaca Kitab Kuning di hadapan tiga juri sekaligus. Dari sesi kedua akan diambil satu terbaik dari masing-masing kategori," katanya.

Para pemenang ini nantinya mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk maju dalam lomba baca Kitab Kuning pada tingkat nasional.

Sementara itu, anggota Fraksi PKS DPRD Jateng Sururul Fuad menambahkan bahwa lomba baca Kitab Kuning ini merupakan bentuk kontribusi PKS yang sejalan dengan para santri dan ulama dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan.

PKS, kata dia, ingin menegaskan keberadaan pondok pesantren terutama peran para santri dan sumbangsihnya bagi bangsa Indonesia.

"Kami berharap dengan diadakannya lomba baca Kitab Kuning ini menjadi pemantik hambanya memahami agama Allah," katanya.