Logo Header Antaranews Jateng

YKPI: Kanker payudara mulai sasar milenial

Sabtu, 16 Januari 2021 20:12 WIB
Image Print
Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar dalam webinar di Jakarta, Sabtu (16/1). ANTARA/Indriani

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan ke depan pihaknya fokus memberikan edukasi pada generasi milenial karena saat ini kanker payudara mulai menyasar generasi milenial.

“Milenial menjadi fokus kami pada 2021 dan terus ke depan. Ada beberapa alasan mengapa milenial menjadi fokus kami ke depan. Pertama adalah kasus kanker payudara mulai menyasar generasi milenial yang berumur 20 tahun hingga 40 tahun,” ujar Linda dalam webinar di Jakarta, Sabtu.

Kasus kanker payudara, lanjut dia, terjadi pada usia tersebut. Alasan berikutnya adalah jumlah generasi milenial yang 33 persen dari populasi atau sekitar 80 juta penduduk Indonesia.
 

Oleh karena itu, milenial menjadi fokus utama agar dapat menyiapkan generasi yang sehat, mandiri, cerdas, dan Tanah Air.

“Sesuai data dari Globocan 2018, ke depan akan terjadi peningkatan kasus kanker payudara di dunia dan Indonesia. Dari pertimbangan di atas, YKPI mengambil sikap dan melakukan upaya selain melainkan memberikan edukasi pada organisasi perempuan, juga menyasar para milenial,” terang dia.

Dia menjelaskan sosialisasi itu juga untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus baru ke depan. Hal yang memprihatinkan pada kasus kanker payudara adalah 70 persen pasien datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut.

“Padahal bila kanker payudara ditemukan pada stadium awal dan langsung ditangani secara medis, harapan hidup pasien akan semakin tinggi. Untuk itulah sosialisasi tentang deteksi dini kanker payudara harus diketahui dan dilaksanakan sejak awal oleh setiap orang terutama kaum perempuan walau laki-laki pun bisa terdiagnosa kanker payudara,” jelas Linda.

Webinar tersebut diselenggarakan dengan menggandeng organisasi Rumah Millennials , Women Beyond dan Universitas Prima Indonesia (UNPRI).

Rektor UNPRI, Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes, sangat menyambut baik kegiatan sosialisasi daring itu.Chrismis mengatakan webinar itu merupakan bentuk aplikasi dari kerja sama yang baik antara UNPRI dan YKPI.

“Dengan sosialisasi ini, kami berharap dapat menambah pemahaman adik-adik generasi milineal mengenai deteksi dini kanker payudara dan juga bahaya serta cara pencegahannya,” kata Chrismis.

UNPRI merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di tengah kota Medan sejak tahun 2005 dan memiliki 40 program studi bidang kesehatan dan nonkesehatan.***3***


 



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024