Logo Header Antaranews Jateng

Staf Kepresidenan Tunisia sakit setelah buka surat mencurigakan

Jumat, 29 Januari 2021 06:34 WIB
Image Print
Perdana Menteri Tunisia Elyes Fakhfakh menuju tempat rapat bersama Presiden Tunisia Kais Saied (tidak telrihat) di Tunis, Tunisia, Sabtu (15/2/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Zoubeir Souissi/ama/djo
Tunis (ANTARA) - Seorang staf Kantor Presiden Tunisia menderita sakit kepala dan kehilangan penglihatan jangka pendek setelah membuka amplop surat yang mencurigakan pada Senin (25/1), kata pihak Kantor Kepresidenan, Kamis.

Manajer Kantor Presiden Tunisia itu segera dibawa ke sebuah rumah sakit militer. Seorang pegawai lain kantor kepresidenan juga menderita sakit kepala setelah amplop surat mencurigakan itu dibuka, kata pihak kantor kepresidenan Tunisia dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah laporan muncul di media sosial pada Rabu (27/1) yang menyebutkan bahwa Presiden Kais Saied telah dikirimi surat yang kertasnya mungkin berisi racun.

Menurut pernyataan Kantor Kepresidenan Tunisia itu, Saied dalam keadaan sehat dan pihak kepresidenan tidak memberikan komentar apa pun sebelumnya untuk mencegah kekhawatiran publik.

Seorang narasumber di Kantor Kepresidenan pada Rabu mengatakan kepada Reuters bahwa surat yang mencurigakan itu diterima di kantor Saied dan penyelidikan terhadap surat tersebut sedang dilakukan.

Sumber: Reuters
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025