Kudus usulkan rehabilitasi 29 puskesmas pembantu
Senin, 6 September 2021 20:44 WIB
"Usulan rehabilitasi 29 Pustu tersebut sudah tercantum di dalam Rencana Kerja Anggaran Perubahan (RKAP) 2020. Kebutuhan anggarannya juga besar jika membicarakan seluruh Pustu di Kudus, namun yang tercatat di dalam RKAP hanya 29 Pustu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Senin.
Apalagi, kata dia, setiap pelaksanaan kegiatan harus sudah tertera dalam RKAP, karena kegiatan di luar itu merupakan kegiatan baru.
Baca juga: Percepat capaian vaksinasi, warga Purbalingga diminta daftar di puskesmas terdekat
Karena proyek revitalisasi tiga Puskesmas senilai Rp6,026 miliar mengalami gagal lelang karena tidak cukup waktu untuk dilakukan tender ulang, maka diusulkan dimanfaatkan untuk rehabilitasi 15 Pustu.
Pasalnya, kata dia, anggaran tersebut akan menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa). Kalaupun hendak digunakan harus diajukan lewat APBD Perubahan 2022.
"Jika jadi Silpa dan baru bisa diajukan perubahan anggaran 2022, maka kalau ada manfaat yang lain kenapa tidak diusulkan. Nantinya juga melalui usulan lewat APBD Perubahan 2021," ujarnya.
Ia menambahkan usulan tersebut belum merupakan ketetapan, karena baru usulan alternatif untuk pemanfaatan anggaran. Ketika jadi Silpa, maka tahun depan belum tentu uangnya masih karena bisa saja dipakai untuk kegiatan lain menyesuaikan arus kas Pemkab Kudus.
Baca juga: Temanggung luncurkan klinik layanan kesehatan tradisional di dua puskesmas
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kudus Muhtamad mengingatkan rencana rehabilitasi Pustu harus ada kajian terlebih dahulu, agar tidak salah sasaran dalam pemanfaatan anggarannya.
Apalagi, kata dia, masih banyak Puskesmas yang membutuhkan perhatian, sedangkan pembangunan Pustu juga masih harus mempersiapkan perangkatnya sehingga membutuhkan tambahan anggaran lagi.
Sayid Yunanta, anggota DPRD Kudus lainnya mengakui setuju adanya optimalisasi peran Pustu, tetapi selain fisik dipersiapkan menjadi baik fungsinya juga harus dipastikan berjalan dengan baik.
"Harapannya, keberadaan Puskesmas menjadi tempat pelayanan kesehatan yang hebat di tingkat paling bawah, kenyataan saat ini masih memprihatinkan," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024