Logo Header Antaranews Jateng

Bio Konversi dan petani kakao Batang kerja sama tingkatkan produksi

Selasa, 21 September 2021 19:18 WIB
Image Print
Direktur PT Bio Konversi Indonesia Muhammad Haris saat memberikan pengarahan pada para petani kakao pada rencana uji coba penanaman kakao yang dilaksanakan di PT Perkebunan Pagilaran, Kabupaten Batang, Selasa, (21/9/2021) ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memfasilitasi para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) yang bekerja sama dengan PT Bio Konversi Indonesia untuk peningkatan produksi hasil kakao.

Ketua Apkai Kabupaten Batang Zaenal Acheroh di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pemkab sudah menyediakan demplot di empat desa sebagai lahan untuk peningkatan produktifitas kakao para petani.

"Selama ini produksi kakao para petani sangat merosot sehingga kami mencoba membuat demplot dalam jangka waktu 6 bulan," katanya.

Demplot yang sudah disediakan seluas 2 hektare itu, kata dia, berada di Desa Kenconorejo, Kedungsegok, Siwatu, dan Desa Brokoh.

"Apabila penyediaan demplot dinilai sukses maka kemungkinan akan ditingkatkan lagi mencapai seratusan hektare untuk ditanam kakao," katanya.

Menurut Zaenal, kendala utama yang dihadapi petani dalam pemeliharaan tanaman kakao karena harus ada contoh kebun yang baik.

"Kami menargetkan pada demplot dengan lahan seluas 1 haktare maka petani bisa panen 1 ton kakao agar nantinya bisa memenuhi permintaan pabrik cokelat yang akan dibangun di Kabupaten Batang," katanya.

Direktur PT Bio Konversi Indonesia Muhammad Haris mengatakan dengan produksi kakao saat ini para petani Kabupaten Batang belum bisa memenuhi permintaan perusahaan pabrik cokelat.

"Oleh karena, kami ingin membantu petani kakao dengan pupuk cair agar menunjang pemeliharaan dan produksi tanaman kakao," katanya.

Menurut dia, selama ini petani kakao di Kabupaten Batang belum mendapatkan pupuk yang berkualitas sehingga pihaknya mencoba bekerjasama dalam uji coba atau demplot selama 6 bulan ke depan.

Keunggulan pupuk berasal dari Bio Konversi Indonesia, kata dia, menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan serta bebas dari zat kimia dan kandungan di dalamnya bermanfaat bagi tanah.

"Perkembangan tanaman kakao sebetulnya sudah sangat baik karena stakeholder sudah ada semua dari lahan ada, petaninya juga ada, tenaga ahlinya pun ada yang bisa membimbing, akademisi juga ada dari UGM, dan yang terakhir pabriknya juga sudah ada sehingga kami optimistis demplot akan sukses," katanya.

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024