Logo Header Antaranews Jateng

Dahsyatnya kekuatan kata

Jumat, 29 Oktober 2021 12:50 WIB
Image Print
Webinar#2 Writing Competition DigitalBisa.id bertema Menggerakkan Audience dengan Hypnowriting. Dok. Telkom Indonesia
Akan tetapi, apa pun tulisannya, itu harus mencerahkan pembaca
Semarang (ANTARA) - Pemilihan kata yang tepat dalam sebuah tulisan bisa menancap begitu kuat dalam pikiran sehingga khalayak bisa langsung melakukan sesuatu setelah membacanya.

Penulis Asep Herna menyampaikan kiat menulis dahsyat tersebut dalam Webinar#2 Writing Competition DigitalBisa.id bertema Menggerakkan Audience dengan Hypnowriting, yang diikuti di Semarang, Jumat.

Asep Herna, menguitip hasil riset, membagi tipikal target audience dalam tiga kelompok, yakni 10 persen audience langsung melakukan sesuatu (tersugesti) setelah membaca, 85 persen berpikir dulu sebelum melakukan aksi, sedangkan hanya 5 persen audience yang kemungkinan akan menolak.

Tulisan yang menghipnotis tersebut bisa dirangkai dengan kata-kata yang secara spesifik mampu memikat dan melekat di pikiran pembaca dan masuk dalam kelompok yang 10 persen tersebut.

Efektivitas komunikasi, katanya mengutip Jim Rhon, "Berangkat dari 20 persen dari apa yang Anda tahu dan 80 persen dari apa yang Anda rasa."

"Akan tetapi, apa pun tulisannya, itu harus mencerahkan pembaca," katanya.

Menurut dia, menyisipkan pesan ke dalam kalimat atau teks dengan tanda-tanda tertentu juga efektif membuat bawah sadar pembaca memahami pesan inti. Trik ini bisa dilakukan dengan memberi intonasi, warna tertentu, atau body kinetik.

Dalam webinar yang dipandu Sabri Rasyid dari Telkom Indonesia tersebut, Asep juga menyampaikan betapa efektifnya penggunaan rima dalam sebuah tulisan.

"Penggunaan rima yang konsisten mampu membius pembaca memasuki trance (kesurupan). Itu sebabnya, ayat-ayat suci, juga mantra akrab sekali dengan rima," katanya.

Ia memaparkan trik dengan menggunakan permainan bunyi vokal pada kata (asonansi) dan permainan bunyi konsonan (aliterasi).

Asep memberi contoh "permainan" kata unik terdiri atas empat huruf yang sama dengan makna berbeda setelah mengutak-atiknya.

Gerimis di PURA
seperti RUPA kopi
yang kuRAUP dan
RUAPnya kuhirup
sampai PARU


Baca juga: Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMS raih peringkat dua "Sinta Score"
Baca juga: Prodi PBSI UMP gelar seminar nasional "Revitalisasi Bahasa dan Sastra di Era Distrupsi"


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024