Logo Header Antaranews Jateng

IPM Jawa Tengah naik rata-rata 0,8 persen per tahun

Senin, 15 November 2021 17:44 WIB
Image Print
Tangkapan layar siaran Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analis Statistik BPS Jawa Tengah Didik Nursetyohadi saat menyampaikan data terkini indeks pembangunan manusia Jawa Tengah di Semarang, Senin (15/11/2021). (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Jawa Tengah dalam sepuluh tahun terakhir naik rata-rata 0,80 persen per tahun menurut data Badan Pusat Statistik.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Didik Nursetyohadi dalam siaran pers BPS di Semarang, Senin, mengatakan bahwa IPM Jawa Tengah naik dari 66,64 pada 2011 menjadi 72,16 pada 2021.

"IPM Jawa Tengah naik dari kategori sedang ke tinggi sejak 2012," katanya.

Dalam sepuluh tahun terakhir, ia mengatakan, peningkatan IPM terendah terjadi pada 2020, pada masa pandemi COVID-19 datang.

IPM Jawa Tengah pada 2020 sebesar 71,87 atau hanya naik 0,20 persen dari tahun sebelumnya.

Didik mengatakan bahwa di antara 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, Kota Salatiga tercatat sebagai daerah dengan IPM tertinggi (83,60) sedangkan Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan IPM terendah (66,32).

Didik menjelaskan bahwa peningkatan IPM Jawa Tengah didukung oleh peningkatan seluruh komponen penyusunnya, termasuk umur harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran per kapita.

Baca juga: IPM Klaten meningkat jadi 75,56 persen
Baca juga: Pertumbuhan IPM Karanganyar terendah di Jateng
Baca juga: IPM Boyolali naik jadi 72,68



Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024