Solo dijadikan sebagai kota rujukan konsep "buy the service"
Kamis, 30 Desember 2021 16:57 WIB
"Saat ini di Indonesia sudah ada sepuluh kota yang mengembangkan konsep angkutan massal buy the service, tentunya banyak orang dan pemerintah daerah yang ingin belajar mengenai manajemen dan pengelolaan konsep buy the service ini," kata Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto di sela peluncuran Batik Solo Trans (BST) Koridor 5 dan 6 di Halaman Balai Kota Surakarta, Kamis.
Ia menilai sejauh ini Kota Solo memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan konsep tersebut. Bahkan, Solo sudah mampu mengintegrasikan bagaimana masterplan transportasi, penataan land use atau tata guna tanah, dan perhatian masyarakat terhadap pentingnya transportasi massal.
Baca juga: Penyedia jasa pengiriman makanan di Solo diminta tak beratkan UMKM
Untuk memastikan masyarakat mengoptimalkan penggunaan transportasi massal dengan konsep beli layanan tersebut, menurut dia perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat.
"Secara otomatis kalau berhitung berapa sih kita saat gunakan mobil pribadi. Belum BBM-nya, belum parkirnya, belum effort tenaga, dan lain sebagainya, maka ini jauh lebih efektif. Masyarakat yang belum paham kami berikan pemahaman apa sih sebetulnya ini," katanya.
Pihaknya mencatat saat ini rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi setiap tahunnya sebesar 13 persen, sedangkan prasarana di bawah 1 persen/tahun. Bahkan banyak daerah yang pertumbuhan prasarananya hanya 0,01 persen.
"Dengan konsep yang bersaing dengan pertumbuhan kendaraan, maka prasarana tidak mungkin bisa dilakukan. Dengan pertumbuhan kendaraan yang seperti itu dan kapasitas kendaraan yang cukup sama, maka yang terjadi pasti kepadatan, antrean cukup panjang," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, transportasi massal BST dengan konsep beli layanan ini juga turut berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat di wilayah Soloraya.
"Tentunya selain enam koridor dan 130 armada yang beroperasi, dari sisi SDM yang terlibat ada 700 orang. Ini pemberdayaan wilayah Soloraya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan Pemkot Surakarta berkomitmen menyediakan angkutan massal yang terjangkau dan efisien untuk mendukung transportasi yang ramah lingkungan.
"Layanan ini juga mendorong masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Layanan BST merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat yang aman, nyaman, dan terjangkau," katanya.
Ia mengatakan keunggulan buy the service mampu memberikan kepastian layanan bagi penumpang, baik dari efisiensi waktu perjalanan di tiap koridor serta kepastian sekali bayar meski harus estafet armada.
"Koridor (enam koridor) akan bergerak terus, mulai Solo-Sukoharjo-Wonogiri, Solo-Karanganyar-Klaten-Sragen, dan menuju Boyolali. Dengan demikian, wali kota dan bupati se-Soloraya berharap penambahan koridor ini bisa segera diimplementasikan, otomatis masyarakat yang akan melakukan pergerakan dan memfasilitasi pariwisata dan akhirnya menerima keuntungan semuanya," katanya.
Baca juga: Layani kebutuhan bahan bakar kendaraan listrik di Solo, PLN dirikan SPKLU
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024