Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Surakarta dorong SMA-SMK tiru pelaksanaan PTM di SD

Jumat, 28 Januari 2022 13:53 WIB
Image Print
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah mendorong sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) meniru pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah dasar (SD), yang menggunakan sistem sif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Kalau SD itu kan separuh-separuh, jadi kelas tidak langsung penuh orang," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jumat.

Ia mengatakan bahwa sistem itu juga diterapkan dalam pembelajaran tatap muka di sekolah menengah pertama (SMP) dan berjalan dengan baik.

Baca juga: PTM 100 persen di Jateng tetap jalan meski muncul klaster sekolah

"Masing-masing sekolah bisa mengatur jadwal agar tidak bersamaan. Terkait itu, kami sudah menyampaikan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Wakil Wali Kota mengimbau sekolah mengatur pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk mencegah munculnya klaster penularan COVID-19 sebagaimana yang terjadi di SMA Warga Surakarta beberapa waktu lalu.

Sebanyak 12 guru dan siswa SMA Warga Surakarta positif COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke Kabupaten Boyolali.

Kepala SMA Warga Kota Surakarta Purwoto mengatakan bahwa riwayat kontak erat guru dan siswa yang tertular COVID-19 sudah ditelusuri dan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan mereka sudah diperiksa.

Pemeriksaan sudah dilakukan pada 255 guru, tenaga pendidikan, dan siswa di SMA Warga Surakarta. 

Wakil Wali Kota meminta kepala cabang dinas pendidikan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMA dan SMK.

"Khusus untuk SMA dan SMK saya minta kepala cabang dinas agar evaluasi, bulan depan seperti apa agar diatur ritmenya, apakah dibagi," katanya.

Selain itu, pemerintah kota mengerahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan aparat dari instansi pemerintah terkait untuk menggiatkan kampanye penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 serta menyiapkan fasilitas kesehatan dan tempat karantina untuk menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan kasus infeksi virus corona.

Baca juga: Kegiatan PTM di Boyolali aman dari COVID-19
Baca juga: Bupati Kudus: PTM dihentikan jika sekolah abai prokes


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024