Logo Header Antaranews Jateng

Pertamina manfaatkan daun Rami sebagai zat aditif pelapis pipa dan tangki

Selasa, 1 Maret 2022 09:52 WIB
Image Print
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menemukan inovasi dalam penggunaan zat aditif tahan air (waterproof) berbahan alami yaitu daun Rami (Boehmeria Nivea), sebagai pelapis pipa dan tangki yang berfungsi untuk mencegah terjadinya korosi. ANTARA/HO-Pertamina
Ini merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam menumbuhkan budaya inovasi perusahaan
Semarang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menemukan inovasi dalam penggunaan zat aditif tahan air (waterproof) berbahan alami yaitu daun Rami (Boehmeria Nivea), sebagai pelapis pipa dan tangki yang berfungsi untuk mencegah terjadinya korosi.

Inovasi tersebut dinilai mampu menciptakan nilai tambah berupa penghematan biaya pelapisan (coating) serta ramah lingkungan, menggantikan penggunaan zat aditif konvensional yang berbahan kimia.

Inovasi yang dinamakan Nivea Fiber tersebut ditemukan oleh kelompok pekerja Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, bernama PCP Waterproof, dalam ajang Continuous Improvement Program (CIP) yang diselenggarakan pada November 2021.

Salah satu penggagas dari PCP Waterproof, Zaenal Abidin di Kabupaten Boyolali pada Selasa (1/3) mengungkapkan inovasi Nivea Fiber telah memenuhi uji kualitas dari laboratorium Universitas Diponegoro, dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) serta telah mendapat pengakuan dan apresiasi dari PT Surveyor Indonesia dan PT Biro Klasifikasi Indonesia.

"Pada pengujian yang kami jalankan bersama beberapa lembaga terkait, nilai mutunya 22,10 persen lebih baik ketimbang menggunakan zat aditif konvensional dengan kata lain inovasi ini terbukti lebih ampuh dalam menambah kekuatan untuk mencegah kerusakan akibat korosi, seperti kebocoran dan sebagainya," kata Aditya.

Dia menjelaskan saat ini Nivea Fiber sudah diterapkan di salah satu unit operasi Pertamina, yaitu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo, di kabupaten Boyolali, sejak Oktober 2021, tepatnya pada proses coating sarana dan fasilitas operasi, seperti pipa dan tangki Avtur.

“Dari penggunaan inovasi ini, kami menghitung setiap meter perseginya terdapat penghematan senilai Rp44.000, di mana semula Rp136.000 menjadi Rp92.000,” katanya.

Dirinya terus berupaya agar inovasi ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan di unit operasi lainnya, seperti Fuel Terminal, LPG Terminal, dan DPPU yang berada di lokasi operasi lain.

"Semakin tinggi inovasi digunakan maka nilai efisiensi yang didapatkan perusahaan juga akan semakin bertambah," katanya.

Aditya menambahkan selain efisiensi biaya operasi, Nivea Fiber yang berbahan dasar alami juga menghadirkan manfaat lainnya bagi Pertamina, salah satunya adalah pada aspek kesehatan pekerja.

“Dengan bahan yang organik dan alami pada Nivea Fiber, maka penggunaannya lebih ramah lingkungan dan dapat menghindari risiko bahaya kesehatan bagi pekerja akibat paparan zat kimia pada bahan yang konvensional,” katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menemukan inovasi dalam penggunaan zat aditif tahan air (waterproof) berbahan alami yaitu daun Rami (Boehmeria Nivea), sebagai pelapis pipa dan tangki yang berfungsi untuk mencegah terjadinya korosi. ANTARA/HO-Pertamina
Dalam keterangan pers, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho di Kota Semarang, Selasa (1/3), menambahkan berkat inovasi Nivea Fiber yang dikembangkan PCP Waterproof meraih penghargaan predikat Gold pada ajang CIP periode 2021.

“PCP Waterproof merupakan satu di antara inovator lainnya yang mendapat penghargaan dari Pertamina dalam ajang CIP yang diselenggarakan setiap tahunnya,” kata Brasto.

Dia menambahkan setiap tahunnya, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menghimpun puluhan bahkan hingga ratusan judul inovasi yang ditemukan oleh pekerja Pertamina, baik itu secara individu maupun tim pekerja.

“Ini merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam menumbuhkan budaya inovasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah, tidak hanya bagi operasional perusahaan saja, tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tutup Brasto.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024