Pemkot Pekalongan dukung konvergensi penurunan kasus kekerdilan
Rabu, 23 Maret 2022 15:46 WIB
Perencana Muda Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan Murni Indah Wijayanti di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa upaya konvergensi percepatan pencegahan kasus kekerdilan perlu dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi terhadap program dan kegiatan.
"Konvergensi multi sektor percepatan pencegahan dan penurunan kasus kekerdilan harus ada intervensi dari sektor kesehatan (intervensi spesifik) sebesar 30 persen dan sektor nonkesehatan (intervensi sensitif) 70 persen," katanya.
Adapun intervensi sektor kesehatan, kata dia, antara lain meliputi layanan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, kekurangan energi kronis dan bayi kurus, layanan pemberian tablet tambah, pemberian air susu ibu eksklusif, dan imunisasi dasar lengkap.
Kemudian, intervensi sensitif yang meliputi penyediaan sanitasi layak, air minum layak, konseling gizi dan bina keluarga balita, layanan pendidikan anak usia dini, program perlindungan sosial, serta kawasan rumah pangan lestari.
"Angka prevalensi kasus kekerdilan di Jateng rata-rata 20,9 persen, Kota Pekalongan 20,6 persen. Targetnya pada 2022 bisa turun menjadi 17,92 persen atau idealnya turun satu persen setiap tahunnya," katanya.
Murni menyebutkan sebanyak 12 kelurahan masuk prevalensi kasus kekerdilan di atas rata-rata Kota yaitu Kelurahan Pringrejo, Medono, Pasir Kraton Kramat, Panjang Wetan, Krapyak, Kandang Panjang, Kalibaros, Klego, Setono, dan Kauman, Sokoduwet dan Kelurahan Jenggot.
"Hal inilah yang harus ditekan melalui aksi konvergensi ini. Harapannya kasus kekerdilan di daerah ini bisa semakin turun," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024