Pemkab Boyolali perpanjang penutupan pasar hewan
Senin, 4 Juli 2022 20:36 WIB
Bupati Boyolali M Said Hidayat dalam acara evaluasi penanganan PMK di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Senin, mengatakan penutupan lima pasar hewan ini karena wilayah itu ditetapkan sebagai daerah wabah PMK.
"Kami menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No.500/2022 terkait daerah wabah PMK termasuk penutupan pasar hewan untuk mengendalikan virus itu," kata dia.
Sebanyak lima pasar hewan itu, Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo, dan Pasar Hewan Ampel.
Ia meminta Disnakan melakukan sosialisasi berkaitan dengan SK Menteri Pertanian tersebut untuk penutup lima pasar hewan di Boyolali hingga waktu pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: Bupati Boyolali tunggu evaluasi sebelum buka lima pasar hewan
Ia menjelaskan hal tersebut langkah yang terbaik dan harus mendapat dukungan bersama sehingga PMK dapat segera ditangani dengan sebaik-baiknya.
Ia mengatakan ketersediaan hewan ternak untuk kurban di Boyolali cukup banyak karena daerah ini salah satu sentra hewan sapi di Jateng.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir karena dapat dilakukan pembelian hewan kurban dari rumah ke rumah peternak di daerah aman PMK.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat yang membutuhkan hewan ternak kurban untuk membeli di daerah lokal Boyolali terlebih dahulu dan jangan mengambil dari luar daerah untuk mencegah penularan PMK.
Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan penutupan pasar hewan karena Boyolali masuk daerah wabah PMK.
Baca juga: Pasar hewan di Klaten masih sepi
Seharusnya, penutupan pasar sejak Senin (27/6), sudah berakhir pada Senin ini.
Namun, SK Menteri Pertanian No.500/2022 tentang Penetapan Wabah PMK di 19 Provinsi di Indonesia mencakup Jawa Tengah, termasuk di antaranya Kabupaten Boyolali.
Lusia menjelaskan penetapan wabah PMK tersebut berdasarkan laporan harian di Boyolali ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSikhnas). Melalui sistem tersebut, terdapat pengkajian bahwa sekitar 50 persen lebih di kabupaten dan kota di Provinsi Jateng ini sudah mengalami suspek PMK atau zona merah.
"Boyolali menurut SK Menteri Pertanian mendasarkan laporan kami melalui aplikasi iSikhnas. Jadi Boyolali masuk kategori wabah PMK," kata dia.
Hingga Senin ini, hewan ternak yang suspek PMK di Boyolali mencapai 4.642 ekor, yang positif 32 ekor, mati karena terjangkit PMK 39 ekor, dan sembuh dari PMK sebanyak 779 ekor, dan dipotong paksa tujuh ekor. Sisa kasus masih 3.849 ekor dan telah tervaksin 1.896 ekor.
Baca juga: Boyolali perpanjang tutup pasar hewan tahap ketiga cegah PMK
Baca juga: Diperpanjang, penutupan pasar hewan di Kabupaten Magelang
Baca juga: Penutupan pasar hewan Kabupaten Grobogan diusulkan diperpanjang
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025