Pemkot Pekalongan mengajak jejaring matangkan strategi eliminasi TBC
Senin, 28 November 2022 17:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa perlu adanya persamaan persepsi dengan fasilitas pelayanan kesehatan jejaring seperti dokter praktik mandiri, klinik, rumah sakit, serta Puskesmas untuk memudahkan komunikasi tentang strategi deteksi dini, penegakan diagnosa, pengelolaan kasus, dan rujukan agar penanganan pasien lebih baik dan terarah.
"Untuk percepatan eliminasi, kami akan terus maksimalkan dengan melacak orang-orang bergejala atau positif TBC agar segera diterapi untuk mengurangi risiko penularan pada yang lain. Kapan pun penderita ditemukan harus segera ditangani sampai tuntas," katanya.
Baca juga: Dinkes Banyumas komitmen percepatan eliminasi TBC
Dikatakan, hingga Oktober 2022 jumlah penderita suspek (bergejala) tuberkulosis sudah melebihi target yakni 6.602 dari 5.391 penderita.
Adapun, jumlah penderita suspek TBC, kata dia, ditemukan 540 kasus, artinya baru sekitar 60 persen dan berkategori turun.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Indah Kurniawati mengatakan ada 2 metode untuk menemukan kasus yaitu laporan dari kader kesehatan dan pelayanan kesehatan, serta memberikan edukasi penderita datang ke Puskesmas.
Misalnya, kata dia, seorang dokter klinik saat menemukan pasien batuk yang bergejala agar memberikan edukasi untuk datang ke Puskesmas karena mereka tidak memiliki alat tes cepat molekuler (TCM).
"Kami berharap para jejaring bisa melaporkan ke puskesmas jika menemukan penderita suspek TBC serta menemui tetangga bergejala melakukan pendekatan dan pelacakan pada keluarga terdekat," katanya.
Baca juga: Ponpes di Jateng sasaran literasi melek tuberkulosis
Baca juga: Kenali gejala penyakit TBC sejak dini
Pewarta : Kutnadi
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024