Logo Header Antaranews Jateng

Jelang Imlek, Tri Dharma Pekalongan lakukan penyucian patung dewa

Rabu, 18 Januari 2023 21:06 WIB
Image Print
Seorang perempuan membersihkan rupang dari sisa kotoran debu untuk menyambut Imlek 2023 di Kelenteng Po An Thian, Selasa (17/1/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma Kelenteng Po An Thian Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggiatkan kerja bakti bersih-bersih kelenteng dan penyucian "Rupang Para Suci (Patung Dewa)" untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili yang jatuh pada Minggu (22/1).

Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma Kelenteng Po An Thian Pekalongan Heru Wibawanto Nugroho di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa warga keturunan Tionghoa penganut agama Konghucu mempercayai bahwa seminggu sebelum Tahun Baru Imlek, Dewa-Dewi, dan Para Suci menghadap ke penguasa langit (Tuhan) dan turun lagi ke dunia pada hari keempat.

"Memandikan rupang (patung) dilakukan setelah roh Dewa-Dewi diyakini pergi ke langit menghadap Tuhan untuk melaporkan amal perbuatan manusia di Bumi selama satu tahun," katanya.

Rupang atau patung kemudian dimandikan dengan maksud menyiapkan kembali tempat yang bersih untuk para roh dewa-dewi ketika kembali turun ke Bumi.

Perlahan-lahan patung-patung itu kemudian dibasuh dengan air yang sudah dicampur dengan bunga-bungaan, setelah itu diberi pakaian sehingga lebih menawan dan bermakna.

Heru Wibawanto berharap, seiring dengan melandai pandemi COVID-19, perayaan Imlek 2023 bisa lebih semarak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Hampir tiga tahun tidak ada kegiatan (perayaan Imlek, red.) karena pandemi. Pada 2023 ini, kami harapkan bisa lebih semarak dan tidak ada pembatasan umat saat ibadah meski untuk kirab harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) sesuai aturan yang dianjurkan pemerintah pusat," katanya.

Menurut dia, selaku umat, seminggu sebelum Hari Raya Imlek maka pengurus kelenteng maupun umat Khonghucu melaksanakan bersih-bersih rupang atau patung dewa, tempat ibadah hingga setiap sudut klenteng.

Adapun makna dari ritual penyucian ini, kata dia, membersihkan kembali jiwa dan raga.

"Ini untuk penyucian diri menjelang Tahun Baru Imlek agar saat memasuki tahun baru, jiwa dan raga suci dari berbagai kesalahan dan penyakit hati," katanya.

Beberapa patung yang dibersihkan dari sisa kotoran debu, antara lain Dewa Pertanian, Dewa Pengobatan, Dewa Bumi, Dewa Rejeki, dan Dewa Kejujuran.

Berdasarkan kalender Cina, pada 2023 merupakan Tahun Kelinci Air yang melambangkan arti kemakmuran, keberuntungan, yang harus didukung dengan kerja keras agar bisa terwujud hal tersebut.

"Sesudah patung dibersihkan, rangkaian perayaan Imlek dilaksanakan sampai menjelang Tahun Baru Imlek, di mana pada 21 Januari 2023, kami melaksanakan sembahyang bersama untuk ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan dan harapan-harapan di tahun mendatang," katanya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024