Peluncuran buku dan yayasan pada peringatan 100 tahun almarhum Prof Soedarto
Semarang (ANTARA) - Profesor Soedarto SH, dikenal sebagai tokoh pendiri sekaligus pernah menjadi Rektor Universitas Diponegoro Semarang sekaligus menjadi tokoh perumus awal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP Nasional yang disahkan akhir tahun lalu.
Untuk mengenang jasa Profesor Soedarto, keluarga yang bersangkutan menggelar acara peringatan 100 tahun almarhum Profesor Soedarto yang telah dilaksanakan di Hotel Tentrem Semarang pada 11 Februari 2023.
Peringatan 100 tahun almarhum Profesor Soedarto dihadiri oleh keluarga dan para tokoh nasional, termasuk yang dulu menjadi anak didiknya.
Tampak hadir mantan Jaksa Agung Hendarman Soepandji, Kepala LKPP Hendrar Prihadi yang juga mantan Wali Kota Semarang, Satya Arinanto Staf Khusus Wapres yang juga Guru Besar FHUI, Harrina Rahardjo Guru Besar FKUI, Guru Besar FH Undip Ani Purwanti serta Pujiyono.
Kemudian, mantan Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji, mantan Danpuspom TNI-AD yang saat ini Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji, Direktur Microsoft Indonesia Dwi Cahyo Nugroho, Rektor USM dan perwakilan Alumni PPRA LXIV Lemhannas.
Acara peringatan 100 tahun almarhum Profesor Soedarto diisi dengan talkshow yang membedah jasa-jasa yang bersangkutan termasuk saat merumuskan KUHP yang baru saja disahkan.
Salah satu cucu Profesor Soedarto yaitu Dr Kris Wijoyo Soepandji, SH, MPP, yang bertindak sebagai moderator talkshow, sekaligus juga editor buku 100 tahun Profesor Soedarto memimpin peluncuran buku tersebut.
Pada momen yang sama juga didirikan Yayasan Profesor Soedarto yang akan mengembangkan penelitian dan sosialisasi nilai-nilai dan pemikiran yang telah Prof Soedarto tekuni.
"Dengan pendirian Yayasan Profesor Soedarto ini kami ingin berinteraksi lebih banyak lagi dengan berbagai macam lapisan masyarakat terutama dari institusi yang pernah beliau dirikan, seperti Undip, USM maupun Akpelni, tujuannya adalah nilai-nilai kedisiplinan, kesabaran, ketekunan, keikhlasan, kejujuran, serta nilai kasih sayang berdasarkan Ketuhanan yang ditinggalkan Prof Sudarto bisa terus bermanfaat bagi masyarakat," kata Kris Wijoyo yang merupakan dosen tetap FHUI dan alumni PPRA LXIV Lemhannas.
Pewarta : Wisnu A.N
Editor:
Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024