Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan kembangkan sentra IKM "kampung tahu"

Senin, 6 Maret 2023 15:45 WIB
Image Print
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid saat memberikan bantuan pada perajin tahu di pusat tahu Kelurahan Sokoduwet. ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan
Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengembangkan sentra industri kecil dan menengah di Kelurahan Sokoduwet sebagai "kampung tahu" karena sebagian besar warganya berprofesi sebagai perajin maupun pedagang tahu.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jateng, Senin, mengatakan pembentukan "kampung tahu" diyakini akan membuka potensi usaha baru pada warga Kelurahan Sokoduwet dalam upaya meningkatkan perekonomian dan pendapatannya.

"Selain potensi batik, perikanan, wisata religi, dan 'kampung tempe' di Kuripan Kertoharjo, kini ada pengembangan sentra IKM lain yaitu 'kampung tahu' Sokoduwet." katanya.

Menurut dia, saat ini sudah ada sekitar 40 pelaku usaha yang memproduksi makanan tahu di Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Pemkot, kata dia, akan terus mendukung dan mendorong adanya potensi industri kecil dan menengah tahu Sokoduwet agar ke depan kebutuhan makanan itu dapat disuplai oleh perajin tahu asli kelurahan itu.

Saat ini, kata dia, produk tahu Sokoduwet baru dapat menyuplai 53 persen dari kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga masih ada peluang besar perajin tahu terus memproduksi makanan itu.

"Kami akan dorong dan mendampingi, serta membantu industri kecil dan menengah seperti bantuan alat dan bahan produksi. Harapannya, konsumsi masyarakat terhadap makanan itu bisa disuplai penuh 100 persen dari sentra kampung tahu Sokoduwet," katanya.

Afzan, yang akrab disapa Aaf, mengatakan pihaknya juga akan memberikan pelatihan diverifikasi produk dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bentuk komitmen pemkot melakukan pendampingan dan pendampingan terhadap pelaku usaha IKM tahu Sokoduwet.

Diakui, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir yaitu mulai tahun 2000 hingga 2022, jumlah perajin tahu terus menurun karena faktor beberapa hal.

"Dari sekitar 50 perajin tahu, saat ini masih sekitar 40 IKM tahu yang masih bertahan. Oleh karena itu, jika kami tidak melakukan upaya secara sistematis dikhawatirkan pengetahuan dan keterampilan, serta teknologi yang dimiliki para perajin tahu akan berkurang," katanya.

Baca juga: Wali Kota Magelang luncurkan IKM Center di Magersari

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024