Logo Header Antaranews Jateng

Program "Simpang Lima", upaya Pemkot Semarang sinergikan layanan gawat darurat

Rabu, 24 Mei 2023 08:25 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajaran pemangku kepentingan saat peluncuran program Sinergitas Dalam Penanganan Gawat Darurat Terpadu Lintas Sektor dan Bersama Masyarakat (Simpang Lima), di Semarang, Selasa (23/5/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, berupaya menyinergikan layanan kegawatdaruratan melalui program "Simpang Lima" (Sinergitas Dalam Penanganan Gawat Darurat Terpadu Lintas Sektor dan Bersama Masyarakat).

"Kami kan sudah punya Ambulans Hebat dan Ambulans Siaga yang selama ini kami berikan kepada masyarakat secara gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam di Semarang, Selasa.

Di sela peluncuran program "Simpang Lima", Hakam menjelaskan bahwa keberadaan Ambulans Hebat dan Ambulans Siaga itu selama ini sudah membantu penanganan kasus "emergency" maupun "non-emergency".

Namun, kata dia, penanganan kegawatdaruratan tidak berhenti pada pelayanan ambulans, tetapi melibatkan banyak faktor, seperti pertolongan pertama korban hingga pembiayaan perawatan korban kecelakaan.

"Makanya, sekarang lebih disinergikan lagi. Pertama, untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan. Kami melatih karang taruna dan bankom (bantuan komunikasi) untuk melakukan pertolongan pertama," katanya.

Ia mengatakan peran relawan, karang taruna, maupun bankom sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama seandainya terjadi kasus kecelakaan di jalan sehingga penanganannya tepat.

"Ketika terjadi kecelakaan, kalau dibutuhkan pembiayaan, pakai BPJS Kesehatan kan enggak bisa. Biasanya pakai Jasa Raharja. Kami sudah menggandeng. Keluarga yang bersangkutan tidak perlu ngurus sendiri ke kepolisian," katanya.

Artinya, kata Hakam, layanan Simpang Lima semakin memudahkan masyarakat seandainya terjadi kasus kegawatdaruratan atau kecelakaan yang membutuhkan penanganan secara intensif dan satu pintu.

"Makanya, yang hadir tadi juga dari Satlantas supaya memudahkan korban keluarga, kalau misalnya ada kasus kecelakaan. Jadi, (biaya, red.) Rp20 juta ditanggung Jasa Raharja. Setelah itu, asuransi berikutnya," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan bahwa penanganan kegawatdaruratan sangat penting sehingga perlu kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

"Untuk ambulans kedaruratan, apabila terjadi kecelakaan, langsung jalan. Perawatan nanti dibantu Taspen, Jasa Raharja, dan BPJS Ketenagakerjaan. Karena ini juga terkait kecelakaan kerja," katanya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024