Logo Header Antaranews Jateng

Wali Kota Semarang ungkap kendala utama drainase

Rabu, 12 Juli 2023 22:17 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersalaman dengan prajurit TNI usai upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II di Lapangan Merbau, Banyumanik, Semarang. (ANTARA/Dok Humas Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan kendala yang dihadapi sistem drainase adalah penumpukan sampah dan sedimentasi atau endapan lumpur.

"Drainase saya lihat dalam kondisi baik. Tapi ini ada masalah sampah. Jadi ini mau membuat drainase sebagus apapun, selama ada sampahnya numpuk, sedimennya tidak diambil, ya sama saja," katanya, di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, usai mengikuti upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II di Lapangan Merbau, Banyumanik, Semarang.

Menurut dia, langkah yang akan dilakukan adalah perawatan drainase yang ditingkatkan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang yang memegang tugas pokok dan fungsi terkait.

Ia akan menginstruksikan UPTD Pemeliharaan Jalan dan Drainase di bawah DPU Kota Semarang, baik wilayah I, wilayah II, wilayah III, dan wilayah IV agar rutin melakukan perawatan di wilayah masing-masing.

Walaupun kondisi drainase di Kota Semarang sudah bagus, kata wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu, perawatannya perlu ditingkatkan.

"Pemkot Semarang juga menambah alat berat seperti 'backhoe', truk untuk rutin melakukan pengangkatan sedimen-sedimen. Saat ini kami juga membantu pengerukan di kali-kali, termasuk Kali Babon," katanya.

"Ini sesuai dengan aspirasi warga yang bilang sedimen di sana sudah tinggi. Kemudian normalisasi Kali Tenggang. Kami sudah rapat dengan Kementerian PUPR, di sana juga akan ada perbaikan," lanjutnya.

Berkaitan dengan TMMD, Ita mengapresiasi kolaborasi TNI, khususnya Kodim 0733 bersama PDAM Kota Semarang dalam mengatasi kekeringan di Kelurahan Jabungan yang programnya dimulai 12 Juli hingga 10 Agustus 2023.

Program TMMD memiliki kegiatan fisik berupa betonisasi jalan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan pembangunan satu tandon air bersih, serta kegiatan non fisik yang berupa pemberdayaan masyarakat.

Pemkot Semarang, diakui Ita, tentunya tidak bisa sendirian dalam melakukan upaya-upaya tersebut sehingga kolaborasi dan sinergi tersebut menjadi upaya yang baik untuk mengurangi persoalan-persoalan itu.

Sementara itu, Dandim 0733/Kota Semarang Letkol Inf Rahmad Saerodin menyebutkan TMMD juga tetap melakukan pembangunan infrastruktur, berupa betonisasi, rehabilitasi RTLH, dan tandon air yang merupakan kegiatan fisik.

Untuk kegiatan nonfisik, kata dia, akan disinergikan dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Semarang, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

"Banyak kegiatan nonfisik yang kami lakukan dengan OPD. Hampir semua OPD terlibat dalam TMMD," kata Rahmad.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024