Logo Header Antaranews Jateng

Wali Kota Semarang terima penghargaan Penggerak Cegah Stunting

Selasa, 18 Juli 2023 02:55 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menerima penghargaan sebagai Penggerak Cegah Stunting dari BKKBN, di Jakarta, Senin (18/7/2023). (ANTARA/HO Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama sejumlah tokoh perempuan menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya pencegahan stunting.

Ita, sapaan akrab Hevearita dinilai sebagai penggerak cegah stunting, sementara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang dinobatkan sebagai inspirator cegah stunting.

Megawati dinilai berhasil menggerakkan seluruh kepala daerah di Indonesia dan kader perempuan untuk bergotong royong dan bersama-sama dalam upaya pencegahan stunting, salah satunya Wali Kota Semarang.

"Bu Mega telah membuat resep masakan menu stunting yang dibantu Bu Ita (Wali Kota Semarang), Bu Bintang (Menteri PPPA) membuat resep masakan yang sederhana dan bahan lokal di seluruh Indonesia," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Senin.

Hasto juga menyebut peran Ita sebagai wali kota perempuan pertama yang turut menciptakan buku menu cegah stunting.

"Ibu Wali kota ini pinter masak, beliau terkenal membuat masakan enak dan mengandung gizi yang seimbang. Dalam membuat buku bersama Bu Bintang saya kira perannya sangat luar biasa," katanya.

Peran perempuan tersebut menjadi krusial karena memanfaatkan pangan lokal sebagai bagian penting dalam percepatan penanganan stunting sehingga tokoh-tokoh perempuan itu memiliki peranan luar biasa.

Dalam pemaparannya, Ita menyampaikan jika konsep Bergerak Bersama menjadi kunci dalam pelaksanaan program pembangunan di kota Semarang, termasuk dalam penanganan stunting.

"Jadi, bagaimana semua 'stakeholder', baik dari Pemkot Semarang, BKKBN, Kementerian Kesehatan, ini semua bergerak, termasuk Tim Penggerak PKK semua melakukan kegiatan yang bersama-sama," katanya.

Selain itu, ia juga mengakui besarnya peran generasi muda dalam mendukung program pengentasan persoalan stunting.

"Di Kota Semarang ada yang namanya Genre, di mana beberapa waktu yang lalu, mereka dikumpulkan oleh pak Hasto untuk bagaimana generasi muda itu mengajak teman-temannya untuk tidak menikah muda seperti yang disampaikan oleh Ibu Megawati," imbuhnya. 

Ita juga membeberkan beberapa inovasi Pemkot Semarang dalam menurunkan angka stunting, seperti program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang inspirasinya berasal dari Megawati.

"Beliau membimbing kami untuk membuat  resep-resep makanan bergizi yang tidak menggunakan produk luar negeri," pungkasnya.

Selain Megawati dan Ita, BKKBN juga memberikan penghargaan kepada tokoh lain sebagai penggerak cegah stunting di Indonesia, yakni istri Panglima TNI ke-21 Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati atau akrab disapa Hetty Andika Perkasa dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi.

Dalam kesempatan itu, digaungkan kampanye mengonsumsi Cukup Dua Telur yang akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia khususnya di wilayah yang dianggap angka stuntingnya masih tinggi. Telur dipilih menjadi sumber protein hewani yang paling mudah dibeli dan didapat karena harganya cukup terjangkau.

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024