Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan: Perlu keterlibatan masyarakat tuntaskan stunting

Senin, 17 Maret 2025 21:26 WIB
Image Print
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto (nomor 2 dari kiri) bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya (nomor 3 dari kiri) pada acaea seminar "Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan" di Pekalongan, Sabtu (15/3/2025). (ANTARA/Kutnadi)

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memandang perlu keterlibatan aktif masyarakat dan semua pihak untuk menuntaskan kasus stunting di daerah ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kesehatan masyarakat menjadi pilar penting dalam menciptakan generasi yang unggul.

"Oleh karena itu, kami memandang perlu untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerangi stunting melalui kolaborasi lintas sektor. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan semua pihak terkait diharapkan target daerah ini menjadi zona bebas stunting dapat segera tercapai," katanya.

Berdasar data disebutkan angka stunting pada 2024 semula mencapai 28 persen kini turun menjadi 17 persen.

Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan angka stunting secara regional menjadi 12 persen dan 14 persen secara nasional sehingga hal itu masih membutuhkan upaya koordinasi yang lebih baik dari seluruh pihak terkait.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan pentingnya kesadaran bersama terkait penurunan angka stunting.

Tim Penggerak PKK mengapresiasi peran tenaga kesehatan dalam upaya penurunan angka stunting.

"Periode seribu hari pertama kehidupan adalah masa kritis untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, dengan program seperti Bapak Asuh dan One Egg One Day, kami berharap masyarakat lebih aktif memantau dan memberikan sosialisasi tumbuh kembang pada anak," katanya



Baca juga: Pemkot Pekalongan optimalkan dana TJSLBU dukung percepatan pembangunan



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025