DPRD Semarang usulkan jalur penyelamat di jalur rawan kecelakaan
Rabu, 19 Juli 2023 11:43 WIB
"Kami meminta adanya jalur penyelamat di sekitar Silayur. Ini kan masih jadi jalur tengkorak ya, rawan kecelakaan," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Rabu.
Menurut dia, kajian harus segera dilakukan untuk pembuatan jalur penyelamat di tanjakan Silayur karena hampir setiap bulan terjadi kecelakaan maut di lokasi tersebut.
Biasanya, kecelakaan menimpa truk besar dengan muatan banyak yang mengalami rem blong dan menabrak kendaraan di depannya, dan ada juga kendaraan yang tidak kuat menanjak.
"Kan ada dua ya, tanjakan dan turunan. Untuk mengantisipasi rem blong dibuat jalur penyelamat, kalau bisa di dua jalur juga. Makanya, nanti kan dilakukan kajian dulu," katanya.
Penyediaan jalur penyelamat, kata dia, harus diimbangi juga dengan ketegasan pemberlakuan jam operasional untuk kendaraan angkutan atau truk dengan muatan besar.
"Jam operasional untuk angkutan dengan beban lebih dari 7 ton kan mulai jam 11 malam sampai empat pagi (23.00-04.00 WIB, red.). Itu harus diberlakukan tegas karena arus lalu lintas Ngaliyan di jam kerja sangat padat," katanya.
Jika truk angkutan besar nekad beroperasi melewati jalur tersebut di jam yang padat kendaraan, kata dia, maka dikhawatirkan akan membahayakan banyak pengguna jalan.
"Makanya, pengawasan jam operasional harus tegas. Kalau bisa, (pengawasan, red.) jam operasional dan jalur penyelamat ini harus sinnergis," kata Suharsono.
Alternatif lainnya, kata dia, kontur jalan yang semula menanjak dibuat landai agar tidak terlalu curam, sebagaimana dilakukan di persimpangan Jalan Hanoman, Semarang, yang juga rawan kecelakaan.
"Dulu kan sering terjadi kecelakaan di Jalan Hanoman ya, tetapi setelah dilakukan alternatif pelandaian sekarang ini hampir tidak pernah kecelakaan. Sekarang yang masih jalur tengkorak itu kan Silayur ," katanya.
Karena itu, ia meminta segera dilakukan kajian, termasuk pelandaian jalan yang mungkin dilakukan karena jalur tersebut merupakan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang.
Apalagi, kata dia, jalur tersebut merupakan akses satu-satunya terdekat dan luas yang menghubungkan ke permukiman di wilayah Ngaliyan-Mijen ke kawasan pusat kota.
"Harus dikaji segera. Karena ini sudah jadi prioritas ya, berkali-kali, hampir setiap bulan ada kecelakaan. Karena jalur alternatif lain tidak ada, itu jalur satu-satunya," ujarnya.
Baca juga: Bus Agra Mas kecelakaan di Tol Pejagan - Pemalang, dua penumpang tewas
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024