Logo Header Antaranews Jateng

Wali Kota Semarang ajak pemuda tak lupakan gotong royong

Minggu, 29 Oktober 2023 06:11 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Semarang, Sabtu (28/10/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak generasi muda untuk tidak melupakan semangat gotong royong di tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat.

"Gotong royong adalah strategi ampuh memajukan bangsa," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat peringatan ke-95 Hari Sumpah Pemuda- di halaman Balai Kota Semarang, Sabtu.

Menurut dia, gotong royong adalah faktor penting agar cita-cita negara Indonesia bisa terwujud, sebagaimana dicontohkan para pemuda yang bersatu dalam Sumpah Pemuda.

Ia berharap Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum mengingatkan masyarakat terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme.

Tak hanya itu, kata dia, perjuangan menyatukan gagasan kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 juga harus diresapi karena melahirkan sebuah komitmen kebangsaan.

Ita juga berharap para pemuda memiliki komitmen mengembangkan literasi untuk masa depan dalam masing-masing bidang yang ditekuninya.

"Setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat," katanya.

Pemerintahan, kata dia, telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi Indonesia seiring mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.

"Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional," katanya.

"Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor," ujarnya di hadapan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan forkompinda.

Di sisi lain, perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antargenerasi sehingga para pemuda harus lebih melek terhadap perkembangan digital.

"Apakah 'artificial intelligence' telah digunakan optimal secara masif? Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan pemuda terhadap teknologi dan informasi, serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi," katanya.

Baca juga: Relawan gotong royong bersihkan trotoar MEC dan Kirab Ruwat Bumi

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024