Logo Header Antaranews Jateng

Dindik Banyumas tumbuhkan semangat juang melalui Gebyar Kebhinekaan

Senin, 28 Oktober 2024 16:09 WIB
Image Print
Tim SMP Negeri 1 Jatilawang menampilkan tarian nusantara yang menggambarkan kerukunan antarwarga satu kampung yang budayanya beraneka ragam dalam kegiatan Gebyar Kebhinekaan di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (28/10/2024). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menumbuhkan semangat juang peserta didik tingkat sekolah menengah pertama (SMP) melalui Gebyar Kebhinekaan-Jambore Kebangsaan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2024.

"Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang bersifat bagaimana membangkitkan dan menumbuhkan semangat juang dalam berkehidupan sebagai anak bangsa untuk menyiapkan dirinya sebagai generasi muda bangsa yang mencintai tanah airnya," kata Kepala Dindik Kabupaten Banyumas Joko Wiyono di sela kegiatan Gebyar Kebhinekaan yang digelar di halaman Kantor Dindik Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Senin.

Menurut dia, kegiatan yang juga digelar dalam rangkaian memeringati Hari Sumpah Pemuda itu diikuti 40 SMP yang merupakan perwakilan dari seluruh subrayon yang ada di Kabupaten Banyumas.

Ia mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk menumbuhkan semangat nilai-nilai patriotik dan kebangsaan bahwa mereka itu merupakan calon pemilik negeri ini.

"Bahkan kegiatannya, salah satunya adalah bagaimana mengaktualkan potensi berkesenian tetapi menampakkan keindonesiaan. Yang kedua ada yang disebut dengan jelajah kebangsaan," katanya.

Dalam jelajah kebangsaan yang menempuh rute sejauh 6 kilometer, kata dia, masing-masing peserta diminta menampilkan yel-yel maupun menyanyikan lagu yang bersifat nasionalisme dan patriotisme.

"Ini semua dalam rangkaian Sumpah Pemuda. Kita ingin memberikan nilai itu kepada putra-putri kita, siswa SMP," katanya menjelaskan.

Terkait dengan salah satu isi Sumpah Pemuda berupa penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dia mengakui jika penggunaan bahasa prokem atau ragam bahasa Indonesia yang tidak baku saat sekarang marak dilakukan oleh generasi muda.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya secara normatif selalu menekankan agar dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan ejaan yang disempurnakan maupun tata bahasa yang sudah digunakan selama ini.

"Kalau bahasa prokem itu bahasa gaul di luar sekolah. Kalau di sekolah ya harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan standar," kata Joko.

Baca juga: Dindik Banyumas ajak siswa SD kembangkan prestasi di bidang olahraga

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024