SDN Lamper Kidul ajak siswa gunakan kalimat efektif
Selasa, 12 Desember 2023 08:40 WIB
Esy Fitrianingrum, guru SDN Lamper Kidul 02 yang juga Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation, Semarang, Selasa, (12/12) menjelaskan peserta didik diajak untuk bermain kata baku dan tak baku dengan dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok memilih satu anggotanya untuk berada di garis start.
Papan kata terbagi menjadi dua, yang terdiri atas kata baku dan kata tidak baku. Setiap kelompok memilih kata yang tersaji, apabila benar maka anggota kelompok maju satu langkah. Di akhir permainan peserta didik mengelompokkan kata baku dan kata tidak baku.
"Langkah permainan selanjutnya adalah membuat kartu kata. Setiap peserta didik mengambil satu kartu secara acak. Lalu, mereka berkelompok membuat kalimat. Permainan ini mempunyai tiga tujuan, yaitu: (1) mengembangkan ketrampilan peserta didik membuat kalimat yang terstruktur dengan baik dan efektif; (2) mengembangkan kemampuan peserta didik untuk melakukan interaksi sosial; dan (3) melatih kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam tim," kata Esy.
Kalimat yang dibuat oleh peserta didik dipajang di papan tulis, lanjut Esy, mereka berdiskusi tentang kalimat yang dipajang dan diperkenankan mengkritisi atau memindahkan susunan kalimat yang menurut mereka benar. Sementara guru bertindak selaku fasilitator sekaligus menjelaskan kata yang belum dipahami peserta didik.
Untuk langkah terakhir, peserta didik diajak membuat kesimpulan tentang bagaimana menyusun kalimat yang benar dan efektif agar seluruh langkah permainan sampai sesi terakhir ini menjadi lebih menarik, kelompok peserta dengan perolehan nilai tertinggi dan teraktif mendapat reward.
Hasil evaluasi, kata Esy, pembelajaran dilakukan dengan bermain menjadikan peserta didik lebih aktif dan bersemangat dalam belajar,terpacu mempelajari materi yang diajarkan, serta adanya peningkatan kemampuan berdiskusi dan berbahasa.
"Salah satu kunci sukses pembelajaran adalah menerapkan strategi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Semakin banyak model pembelajaran dan berbagai permainan anak khususnya permainan tradisional akan semakin banyak pula ide-ide modifikasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik," tutup Esy Fitrianingrum.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024