Logo Header Antaranews Jateng

BI: Inflasi Jateng 2023 sebesar 2,89 persen

Kamis, 4 Januari 2024 20:40 WIB
Image Print
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Junanto Herdiawan. (ANTARA/HO-Bank Indonesia)
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa inflasi gabungan kota di wilayah tersebut pada 2023 sebesar 2,89 persen (year on year) dan berada di rentang sasaran target inflasi 3,0 plus minus 1 persen, atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,63 persen.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Junanto Herdiawan dalam pernyataannya, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa seluruh kota IHK (indeks harga konsumen) di Jateng mengalami penurunan inflasi.

Tekanan inflasi gabungan kota di wilayah tersebut pada Desember 2023, kata dia, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya dengan IHK sebesar 0,21 persen (month to month) dari bulan sebelumnya 0,49 persen (mtm).

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Tegal yang pada periode laporan mencatatkan inflasi masing-masing sebesar 0,22 persen (mtm), diikuti Cilacap (0,18 persen) dan Purwokerto (0,17 persen).

Sedangkan Kudus mencatatkan inflasi terendah pada periode laporan, yaitu 0,15 persen (mtm).

Pada periode laporan, penurunan tekanan inflasi, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan utama, seperti daging ayam ras yang telah mencatatkan tren penurunan sejak Agustus 2023.

Penurunan harga daging ayam ras terjadi seiring dengan pasokan "day old chicken" (DOC) yang melimpah sehingga menyebabkan pasokan daging ayam ras "oversupply".

Kemudian, harga beras turut mencatatkan penurunan setelah di beberapa periode sebelumnya mengalami inflasi, sejalan dengan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah yang melakukan operasi pasar secara masif sehingga mampu menurunkan harga beras.

Di sisi lain, kata Junanto, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh kenaikan harga komoditas hortikultura seperti cabai merah dan bawang merah.

Harga cabai merah masih mengalami peningkatan meski tidak setinggi periode sebelumnya, seiring dengan penurunan produksi di Jawa Tengah akibat serangan penyakit patek dan daun kuning di beberapa wilayah.

Sementara bawang merah mengalami kenaikan harga yang disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat di tengah momentum "festive season" Natal dan Tahun Baru 2024.

Untuk tarif kereta api mengalami kenaikan disebabkan kenaikan mobilitas masyarakat di akhir tahun, kata dia, demikian pula dengan harga emas seiring kenaikan harga emas dunia.

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia di minggu keempat bulan Desember 2023 meningkat sebesar 2,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya ekspektasi investor bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dan akan mulai menurunkan suku bunganya (dovish) pada tahun 2024.

Untuk proyeksi 2024, ia memperkirakan inflasi IHK akan berada pada sasaran inflasi 2,5 plus minus 1 persen.

Junanto menjelaskan bahwa BI bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam TPID Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi.

"Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang atau komoditas di Jateng," katanya.

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024