Pemprov : 97 perusahaan siap relokasi ke Jateng
Minggu, 28 Januari 2024 08:01 WIB
Kepala DPM-PTSP Jateng Sakina Rosellasari, saat dikonfirmasi di Semarang, Sabtu, menyebutkan realisasi investasi tahun 2023 naik 12,59 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp68.41 triliun.
"Ada kenaikan signifikan, yang naik adalah PMDN (penanaman modal dalam negeri) dan UMKM. Kemudian untuk PMA (penanaman modal asing) ada penurunan, meskipun sebetulnya Jateng jadi provinsi favorit padat karya," katanya.
Sepanjang empat triwulan 2023, ia menyebutkan investasi sektor PMDN mencapai Rp32,98 triliun, UMKM sebesar Rp20,9 triliun, sedangkan PMA mencatatkan investasi sebesar Rp23,14 triliun.
Ia menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat Jateng menjadi daerah yang diminati oleh pemodal, di antaranya, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja, dan upah yang kompetitif.
Untuk sektor investasi yang paling diminati PMA, kata dia, adalah industri padat karya, seperti barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran, dan industri tekstil.
Karena itu, diakuinya, sektor PMA memang menyerap banyak tenaga kerja, seperti apparel, tekstil, pakaian, dan garmen yang naik cukup signifikan.
Sedangkan PMDN cenderung meminati sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Dari jumlah proyek investasi, Sakina menyebutkan bahwa pada 2022 total proyek PMA dan PMDN hanya 19.374 unit, sedangkan pada 2023 meningkat hingga mencapai 43.080 unit.
Ia optimistis bahwa investasi Jateng akan terus tumbuh, salah satunya dibuktikan bahwa hampir setiap minggu DPMPTSP menerima kunjungan calon investor dari berbagai negara.
Saat ini, kata dia, ada 97 calon investor yang akan merelokasi perusahaanya ke Jateng dan saat ini sudah ada yang dalam perizinan.
"Ada 97 calon investor merelokasi usahanya ke Jateng. Kami setiap minggu juga melayani calon investor yang akan menanamkan investasi di Jateng," pungkasnya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024