Budayawan ajak masyarakat sambut pemilu dengan gembira
Minggu, 11 Februari 2024 17:25 WIB
"Sudah selayaknya kita bergembira dan bersemangat menghadapi pemilu ini karena kita mengharapkan ada perkembangan yang lebih baik daripada masa lalu dengan terpilihnya presiden baru, terpilihnya anggota legislatif baru," kata Ahmad Tohari saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Oleh karena itu, dia berharap presiden dan anggota legislatif baru hasil Pemilu 2024 benar-benar bersemangat mengembangkan kehidupan bernegara dan berdemokrasi di Indonesia.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk menenangkan diri serta menjaga ketenangan dan kerukunan supaya Pemilu 2024 berjalan dengan tertib, aman, jujur dan adil (jurdil), serta selesai dengan baik.
Penulis novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk itu pun mengajak masyarakat mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 karena suara masyarakat turut menentukan masa depan bangsa Indonesia.
"Masyarakat jangan golput karena untuk orang Banyumas, golput itu ora ilok. Ora ilok itu tidak dibenarkan sehingga mudah-mudahan masyarakat dapat melaksanakan pemilihan dengan tertib," katanya.
Bahkan, dia mengaku halaman rumahnya di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, digunakan sebagai TPS pada Pemilu 2024.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kang Tohari itu mengimbau agar perbedaan yang muncul semasa kampanye dapat segera diakhiri dan selanjutnya masyarakat kembali bersatu serta seia sekata seperti sebelum ada pemilu.
"Pemilu itu untuk kegiatan satu hari saja dan itu tidak boleh mengganggu kerukunan masyarakat," tegasnya.
Kang Tohari menyampaikan pesan khusus bagi calon anggota legislatif (caleg) yang nantinya terpilih sebagai anggota legislatif agar dalam menjalankan tugasnya benar-benar diniati dengan ikhlas mewakili rakyat, membawakan aspirasi rakyat, menyuarakan kepentingan rakyat, dan seterusnya.
Setelah berada di parlemen, dia mengharapkan legislator yang duduk di kursi DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota tidak menyepelekan aspirasi masyarakat.
Menurut dia, anggota legislatif harus benar-benar membawa dan menyuarakan aspirasi masyarakat supaya pemerintahan ke depan betul-betul mewakili aspirasi rakyat.
Ia mengutarakan bahwa tingkat keterwakilan rakyat akan optimal kalau anggota legislatif itu menyadari bahwa tugas mereka sangat mulia dan merupakan amanat yang harus ditunaikan dengan baik.
"Jangan sampai caleg bercita-cita mendapatkan fasilitas yang enak karena itu kurang indah didengarnya. Mewakili rakyat dengan ikhlas itu diniati sebagai ibadah, menyuarakan hati nurani rakyat, 'kan ada pepatah vox populi, vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan," katanya
Dengan demikian, kata dia, jika suara rakyat itu disia-siakan berarti bukanlah beribadah, melainkan melakukan dosa.
Kendati demikian, lanjut dia, caleg yang nantinya terpilih sebagai anggota legislatif tentu saja berhak atas penghasilan dan fasilitas yang pantas.
"Akan tetapi, tidak perlu mengharapkan yang terlalu mewah karena hal itu tidak sesuai dengan kondisi umum rakyat Indonesia yang belum semuanya makmur," kata Kang Tohari.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024