Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan temukan makanan berbuka mengandung boraks dan rhodamin

Rabu, 27 Maret 2024 08:34 WIB
Image Print
Petugas Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sedang memeriksa takjil yang dijual pedagang di Pekalongan, Selasa (26/3/2024). (ANTARA/Kutnadi)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan inspeksi mendadak ke beberapa pedagang takjil untuk memastikan keamanan pangan dari unsur yang bisa membahayakan kesehatan manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan inspeksi mendadak tersebut bertujuan memastikan bahwa makanan takjil yang dijual pedagang telah memenuhi persyaratan kesehatan.

"Kegiatan inspeksi mendadak itu, rutin dilaksanakan Pemkot pada setiap Ramadan untuk memastikan makanan siap saji sebagai hidangan takjil yang tidak mengandung unsur yang membahayakan ," katanya.

Menurut dia, pada kegiatan itu, pihaknya menerjunkan 4 tim dari petugas sanitarian yang akan memantau dan memeriksa makanan takjil yang dijual oleh para pedagang selama 5 hari.

Setiap 1 tim, kata dia, akan mencari 50 sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya dilihat dari sisi warna, tampilan, dan hasil temuan pada tahun sebelumnya.

"Dari hasil inspeksi mendadak itu, kami temukan beberapa sampel makanan dari 200 sampel mengandung boraks dan rodhamin. Saat di uji sampel ditemukan 2 sampel mi kenyol, 1 kerupuk gendar, 1 sempolan mengandung boraks dan 1 sampel kerupuk warna warni positif rhodamin," katanya.

Terkait hasil temuan tersebut, Slamet Budiyanto yang didampingi Kepala Bidang Sanitarian Muda Maysaroh mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan memastikan apakah pedagang tersebut memproduksi makanan itu sendiri atau titipan dari penjual lain.

Jika tidak memproduksi sendiri, kata dia, maka pihaknya akan menelusuri lebih lanjut produsen produk makanan tersebut untuk diberikan edukasi bahwa makanan yang diproduksi mengandung bahan berbahaya dan diminta untuk tidak menggunakannya lagi dengan mengganti dengan bahan aman.

"Bagi produk makanan pedagang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya akan diberi tanda berupa label atau stiker pembinaan pengawasan oleh petugas agar masyarakat yang membeli dapat mengetahui makanan tersebut aman dikonsumsi," katanya.

Makanan yang patut dicurigai mengandung bahan kimia seperti formalin boraks dapat dilihat dari tampilan yang mengkilap putih, tidak wajar, dan tekstur makanan kenyal sekali.

Ia mengimbau masyarakat cerdas dalam memilih makanan maupun minuman dengan memperhatikan nilai gizi dan keamanan pangan yaitu bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologi.

"Dengan melihat apakah makanan tertutup atau tidak ada kemungkinan debu atau hewan yang menempel, dari warnanya jika mencolok sekali jangan dibeli," katanya.*

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024