Logo Header Antaranews Jateng

BMKG imbau masyarakat Jateng tetap waspadai bencana hidrometeorologi

Jumat, 26 April 2024 08:36 WIB
Image Print
Peta prakiraan deterministik curah hujan di wilayah Jawa Tengah. ANTARA/HO-BMKG
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jawa Tengah (Jateng) untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor meskipun saat sekarang sedang berlangsung masa peralihan dari musim hujan menuju kemarau.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat, mengatakan curah hujan lebat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah khususnya pegunungan tengah Jateng hingga akhir bulan April.

"Bahkan secara umum, potensi curah hujan lebat masih ada sampai dengan dasarian (10 hari, red.) kedua bulan Mei," katanya.  

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan probabilistik curah hujan dasarian ketiga bulan April yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, wilayah Jateng berpeluang lebih dari 90 persen hujan dengan kriteria menengah atau 51-150 milimeter.

Sementara prakiraan deterministik curah hujan dasarian ketiga bulan April hingga dasarian ketiga bulan Mei, kata dia, curah hujan di wilayah pesisir utara dan selatan Jateng pada akhir bulan April diprakirakan rendah atau 0-50 milimeter.

Sedangkan di wilayah pegunungan tengah Jateng, lanjut dia, diprakirakan masih tinggi atau 151-300 milimeter dan di wilayah lainnya secara umum masuk kategori menengah atau 51-150 milimeter.

"Pada dasarian pertama hingga ketiga bulan Mei diprakirakan memasuki kriteria rendah meskipun secara umum masih ada potensi curah hujan lebat. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi terutama di wilayah pegunungan tengah," katanya.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan awal musim kemarau di wilayah Jateng secara umum diprakirakan akan berlangsung pada bulan Mei meskipun ada beberapa daerah khususnya pantura timur diprakirakan yang telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian kedua bulan April.   

Akan tetapi wilayah pegunungan tengah khususnya Kabupaten Pekalongan bagian selatan dan tenggara, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut, dan sebagian kecil barat daya Batang diprakirakan paling akhir memasuki awal musim kemarau, yakni pada dasarian ketiga bulan Juni. 

"Sifat hujan periode musim kemarau tahun 2024 umumnya Normal (N) hingga Atas Normal (AN). Puncak musim kemarau umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus," kata Teguh.

Baca juga: Prakiraan cuaca Semarang hari ini

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024