Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Semarang imbau masyarakat waspadai dehidrasi saat kemarau

Minggu, 12 Mei 2024 06:16 WIB
Image Print
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan mengalami kondisi dehidrasi saat memasuki musim kemarau yang sudah ditandai dengan panasnya suhu udara.

"Iya (panas sekali) dan ini tidak hanya di Semarang saja ya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Sabtu, saat melepas keberangkatan calon jamaah haji seiring ke Tanah Suci.

Menurut dia, masyarakat harus memastikan asupan cairan secara cukup dan terjaga, khususnya air putih, agar terhindar dari dehidrasi.

"Harus jaga kondisi badan. Banyak minum, terutama air putih. Lalu makan bergizi. Bergizi tidak berkonotasi harus mewah, tetapi asupan makanan yang banyak gizinya," kata Ita, sapaannya.

Untuk Kota Semarang, Ita mengatakan pentingnya upaya penghijauan digencarkan melalui pembangunan taman-taman kota yang selama ini sudah dilakukan. Beberapa taman kota baru juga sudah dibangun, seperti Taman Singosari, Taman Siranda, Taman Nol Kilometer, hingga Taman Indonesia Kaya.

"Kondisi ini ya harus tanaman-tanaman dibanyakin. Kalau banyak tanaman dan taman kan paling tidak bisa mengurangi (suhu udara)1-2 derajat Celsius," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Jawa Tengah secara umum akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Sukasno mengatakan musim kemarau paling awal akan terjadi pada pertengahan April 2024. Beberapa wilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.

"Puncak kemarau diperkirakan terjadi antara Juli hingga Agustus 2024," katanya.

Menurut dia, panjang musim kemarau tahun ini pada umumnya antara 4-5 bulan dan paling panjang tujuh bulan.

Ia menambahkan anomali suhu permukaan perairan Indonesia pada April hingga September 2024 diprediksi hangat. Menurut dia, Monsun Australia diprediksi mulai aktif memasuki wilayah Indonesia pada April 2024.

"Pada masa peralihan musim hujan ke kemarau, masyarakat diimbau untuk mewaspadai cuaca ekstrem," ujarnya.

Baca juga: BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024